Find Us On Social Media :

Penyebab Benjol di Kepala, Ciri Ini Jika Ditemukan Bisa Jadi Berbahaya

Penyebab benjolan di kepala beraneka ragam, ada yang berbahaya dan tidak berbahaya, ini cirinya.

GridHEALTH.id - Muncul benjol di area tubuh seringkali tidak disadari, namun hal ini cukup umum dialami oleh banyak orang.

Terdapat banyak penyebab seseorang memiliki benjolan, termasuk benjolan di kepala.

Sebagian besar benjolan di belakang kepala tidak berbahaya, namun dalam beberapa kasus kemunculan benjolan menjadi indikasi masalah yang lebih serius.

Maka, kenali jenis benjolan di kepala dan penyebabnya untuk mengetahui tingkat bahaya  tidaknya suatu benjolan.

Beberapa benjolan bisa terjadi di kulit, bawah kulit, hingga tulang termasuk benjolan di kepala.

Penyebab yang mungkin dari terjadinya benjolan di kepala, yaitu:

1. Cedera kepala - Cedera di kepala bisa terjadi karena adanya benturan, trauma benda tumpul, dan lainnya yang menyebabkan pembekuan darah di dalamnya dan menghasilkan benjolan yang biasanya hilang setelah beberapa hari.

Untuk cedera kepala yang lebih traumatis dapat menyebabkan benjolan lebih besar atau bahkan pendarahan pada otak yang disebut dengan hematoma intrakranial, epidural, dan subdural.

2. Folikulitis - Kondisi di mana seseorang mengalami peradangan atau infeksi pada folikel rambut akibat bakteri dan jamur sehingga mengakibatkan folikulitis, biasanya berwarna merah atau seperti jerawat dan bisa disertai dengan gatal dan nyeri.

Umumnya terjadi karena luka dari pisau cukur, ruam bak mandi air panas, penggunaan topi yang melukai, dan lainnya, kondisi ini bisa diobati dengan mencuci rambut harian, hingga menggunakan krim antibiotik yang dijual bebas.

3. Rambut tumbuh ke dalam - Biasanya terjadi saat sedang memotong rambut, lalu setelahnya rambut tidak menembus kulit malah justru tumbuh ke bagian dalam, hasilnya ada benjolan kecil berwarna merah dan padat, namun saat kondisi ini terinfeksi bisa menyebabkan benjolan berisi nanah.

Baca Juga: 5 Gejala Asam Urat Terlihat dari Fisik, Salah Satunya Ada Benjolan di Tubuh

 Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan akan membaik sendirinya saat rambut dibiarkan tumbuh memanjang.

4. Keratosis seboroik - Bentuk dan rasanya seperti kutil, juga bersifat non-kanker yang biasanya muncul pada kepala dan leher orang yang mulai menua sehingga umumnya kondisi ini tidak berbahaya meskipun terlihat mirip dengan kanker kulit.

5. Kista epidermoid - Kista ini berupa benjolan kecil dan keras yang tumbuh di bawah kulit karena penumpukan keratin di bawah kulit dan pertumbuhannya dianggap lambat, biasanya sering terjadi pada area wajah dan kepala tetapi tidak menyebabkan rasa sakit dengan kulit benjolan berwarna kuning, juga bisa hilang dengan sendirinya.

6. Kista pilar - Mirip dengan kista epidermoid, kista pilar juga berisi kandungan keratin yang terbentuk di sekitar folikel rambut dan di kulit kepala dengan ukuran bermacam-macam yang biasanya berwarna sama dengan kulit, berbentuk kubah, halus, tidak terasa sakit saat disentuh.

7. Lipoma - Lipoma adalah tumor lemak namun bersifat non-kanker yang terjadi di jaringan lunak orang dewasa tanpa ada rasa sakit dan hanya bergerak sedikit saat disentuh walaupun lembut, tetapi jarang terjadi di kepala yang umumnya di leher dan bahu.

8. Pilomatriksoma - Benjolan kepala ini disebabkan adanya tumor folikel rambut yang berkembang ketika sel folikel bertumbuh terlalu banyak, bermula dari satu benjolan yang terbentuk dan berkembang seiring waktu, hanya sedikit kondisi ini yang menyebabkan kanker.

9. Kanker kulit - Kanker kulit bisa ditandai dengan adanya benjolan kecil, luka, bercak, dan bintik yang diakibatkan dari paparan sinar matahari pada kulit yang terlalu lama dan intens, walaupun sebagian besar tidak menyebar, namun harus ditanggapi dengan serius dan tepat.

10. Eksostosis - Kondisi di mana terjadinya pertumbuhan tulang di atas tulang yang sudah ada, seringkali muncul pada masa anak-anak meskipun jarang terjadi di kepala tetapi bisa muncul di tulang apapun, maka perawatannya akan disesuaikan dengan kemunculan komplikasi yang terjadi.

Pertolongan lebih lanjut diperlukan jika seseorang memiliki gejala-gejala ini, yaitu sakit kepala yang persisten, benjolan kepala semakin memburuk, adanya ketidakseimbangan, mengalami muntah, pendarahan, perubahan ukuran benjolan.

Selain itu, gejala lain dari benjolan di kepala yang berbahaya dan butuh pertolongan medis lebih jauh, bisa diketahui dari munculnya darah atau cairan bening yang keluar dari hidung atau telinga, kehilangan memori atau kebingungan, hingga adanya perubahan suasana hati.

Dalam kasus benjolan di belakang kepala, umumnya tidak menyebabkan kanker karena umumnya kanker muncul pada area leher, rahang, sekitar mulut atau hidung untuk kanker kepala.(*)

Baca Juga: Payudara Sakit Saat Ditekan dan Tidak Ada Benjolan, Tanda Dari Apa?