GridHEALTH.id - Bagi wanita, merasakan nyeri pada bagian payudara bisa menjadi salah satu hal yang mengkhawatirkan, terlebih jika terdapat benjolan di dalamnya, pasti banyak yang merasa khawatir ini menjadi salah satu gejala awal dari kanker payudara.
Namun, apa jadinya jika payudara sakit saat ditekan dan tidak terdapat benjolan, dalam banyak kasus menunjukkan tidak selalu berhubungan dengan kanker payudara tetapi terdapat banyak faktor lainnya yang mempengaruhi rasa sakit ini.
Rasa sakit ini disebut juga dengan mastalgia, yang meliputi tanda nyeri tumpul, nyeri berat, sesak, rasa tertusuk, hingga sensasi terbakar di jaringan payudara.
Terdapat beragam jenis rasa sakit pada payudara, yaitu:
1. Nyeri Payudara Siklik - artinya rasa sakit yang ditimbulkan kemungkinan bersifat siklus dan berhubungan dengan siklus reproduksi
Gejala sakit terasa perih dan berat, payudara membengkak dan tampak kental, terkadang rasa sakit menjalar ke ketiak pada saat masa subur atau mendekati menopause.
Nyeri payudara siklik dipengaruhi oleh tingkat hormon, khususnya pada hormon estrogen dan progesteron tubuh, yang biasanya terjadi pada siklus hidup wanita, yaitu saat masa pubertas, menyusui, menopause, perubahan payudara fibrocystic, ketidakseimbangan kandungan asam lemak.
2. Nyeri Payudara Nonsiklikal - rasa sakit dipicu oleh alasan selain hormon dan biasanya rasa sakit yang ditimbulkan seperti nyeri, terbakar, atau sesak.
Gejala lainnya nyeri bersifat konstan atau tidak dapat diprediksi dan tampak mempengaruhi satu payudara di area tertentu, atau bisa juga dirasakan setelah melewati masa menopause.
3. Nyeri Payudara Extramammary - artinya rasa sakit seperti berasal dari payudara, padahal sebenarnya menjalar dari tempat lain ke payudara, biasanya dari dinding dada.
Baca Juga: Cegah Sejak Dini, Ini 6 Gejala Kanker Payudara Tidak Boleh Diabaikan
Umumnya rasa sakit akan membaik dengan istirahat, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan terkadang menggunakan suntikan kortison.
Source | : | WebMD,healthline |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar