Para penulis menyebutkan, hasil penelitian ini dapat menjadi penilaian apakah hewan peliharaan perlu diisolasi dari pemiliknya saat terinfeksi cacar monyet. Studi lebih lanjut pun juga diperlukan.
Wanti-wanti WHO
Para ahli telah menyadari, memang ada risiko penularan cacar monyet seperti ini.
Mereka juga telah mewanti-wanti para pemilik hewan peliharaan, untuk jauh-jauh dari peliharaan mereka saat sedang terinfeksi cacar monyet.
"Ini adalah kasus pertama yang dilaporkan, penularan dari manusia ke hewan... dan kami percaya ini adalah aksus pertama dari anjing yang terinfeksi (cacar monyet)," ujar Rosamund Lewis, dikutip dari The Guardian, Kamis (18/8/2022).
Ia juga mengatakan, pengelolaan limbah juga sangat penting, untuk menurunkan risiko kontaminasi hewan pengeratdan hewan lain di luar rumah.
Saat virus ditularkan ke spesies lain, seringkali menimbulkan kekhawatiran bahwa suatu saat akan bermutasi dan menjadi berbahaya.
Lewis menekankan, sejuh ini belum ada laporan seperti itu terhadap virus monkeypox.
Meski begitu, ia juga mengakui bahwa setelah virus menular pada spesies yang berbeda, maka akan berkembang dan bermutasi secara berbeda.
Akan tetapi perlu diingat, bahwa risiko tersebut lebih mungkin terjadi apabila yang tertular adalah hewan terlatantar, daripada yang ada di dalam rumah.
"Saya tidak berharap virus berevolusi lebih cepat pada satu anjing daripada pada satu manusia. (Tapi, orang-orang) harus tetap waspada.. hewan peliharaan bukanlah risiko," tutupnya. (*)
Baca Juga: Virus Cacar Monyet, Bisakah Menyebar di Jasa Pencucian Pakaian? Ini Jawaban Ahli