GridHEALTH.id - Peregangan (stretching) teratur dapat membantu memperlambat penurunan kognitif, menurut sebuah penelitian terbaru yang dipresentasikan pada Konferensi Internasional Asosiasi Alzheimer 2022 di San Diego pada Selasa, 2 Agustus 2022.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengikuti 296 orang dewasa yang tidak banyak bergerak yang didiagnosis dengan gangguan kognitif ringan, suatu kondisi yang dapat menyebabkan risiko demensia.
Peserta dibagi menjadi dua kelompok, setengah di antaranya diinstruksikan untuk melakukan latihan aerobik intensitas sedang di atas treadmill atau sepeda stasioner selama 30 hingga 40 menit, sementara separuh lainnya diinstruksikan untuk melakukan latihan peregangan, keseimbangan, dan rentang gerak.Setelah 12 bulan, para peneliti melakukan tes kognitif dan pemindaian otak pada mereka dan menemukan bahwa fungsi kognitif tidak menurun lebih jauh pada kedua kelompok.
Data ini menunjukkan bahwa latihan peregangan, keseimbangan, dan rentang gerak secara teratur mungkin sama efektifnya dalam memperlambat penurunan kognitif ringan seperti halnya latihan aerobik.
Menurut Rudy Tanzi, seorang profesor neurologi di Harvard Medical School, temuan penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya pada tikus, yang menemukan bahwa aktivitas fisik dapat membantu menghasilkan neuron baru di area otak yang paling terkena dampak penyakit Alzheimer.
Baca Juga: Healthy Move, 5 Peregangan Untuk Ibu Hamil Redakan Sakit Punggung
Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Menurut para ahli, melacak kelompok ketiga yang tidak berolahraga dalam penelitian yang sama akan menawarkan temuan dan hasil yang lebih kuat.
Selain itu, penelitian ini tidak menunjukkan bahwa peregangan, khususnya, berpotensi membantu memperlambat penurunan kognitif, karena disamakan dengan latihan keseimbangan dan rentang gerak lainnya."Biasanya, peregangan adalah kelompok kontrol dalam latihan dan studi kesehatan otak, dan penelitian ini dapat memasukkan kelompok ketiga, yang merupakan kontrol aktif yang hanya melakukan peregangan, untuk menjelaskan lebih lanjut apa yang mungkin terjadi di sini," Ryan Glatt, seorang pelatih pribadi dan pelatih kesehatan otak untuk Pacific Neuroscience Institute di Pusat Kesehatan Providence Saint John, mengatakan kepada Healthline.Meskipun demikian, peregangan mungkin masih bermanfaat untuk lansia dengan gangguan kognitif ringan.
Itu karena peregangan dan gerakan lembut lainnya membantu memaksa kita menggunakan otak untuk menciptakan koneksi pikiran-otot agar dapat bergerak dengan benar, dan ini dapat membantu merangsang daerah otak yang mengontrol pikiran dan memori. (*)
Baca Juga: Hati-hati, Sering Tidur Siang Picu Munculnya Hipertensi dan Stroke
Baca Juga: Penyebab Jerawat Muncul di Badan dan Cara Ampuh Mengobatinya