Meskipun infeksi kelamin pada vagina tidak sepenuhnya berasal dari hubungan seksual, namun aktivitas tertentu seperti seks tanpa kondom dapat meningkatkan risiko.
Beberapa tanda dan gejala dari vaginosis bakteri adalah:
- Keputihan tipis, berwarna cenderung abu-abu, putih, atau hijau
- Tercium bau vagina yang "amis" dan berbau busuk
- Vagina terasa gatal
- Ada sensasi terbakar saat buang air kecil
Diantara gejala dan tanda ini, tidak sepenuhnya wanita mengalami gejala dan sering tidak menyadarinya.
Seorang wanita perlu segera memeriksakan diri jika mengalami keputihan yang berhubungan dengan bau dan disertai demam atau pernah mengalami infeksi vagina sebelumnya namun kali ini berbeda antara warna dan konsistensi keputihannya.
Dalam beberapa kasus, vaginosis bakterial yang menyebabkan infeksi kelamin pada vagina tidak menyebabkan komplikasi, namun ada beberapa risiko dari infeksi ini, yaitu: kelahiran prematur, risiko terkena penyakit menular seks, HIV, penyakit radang panggul (PID), dan lainnya.
Untuk mencegah terjadinya vaginosis bakterial, maka seorang wanita harus meminimalisir risiko iritasi vagina, jangan melakukan douching, hindari infeksi menular seks, dan gunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual.
Inilah dua jenis penyakit infeksi kelamin pada vagina yang mungkin menyerang wanita meskipun tidak melalui hubungan seksual, jadi berhati-hatilah.(*)
Baca Juga: Ciri dan Cara Mengobati Vagina Mirip Jengger Ayam, Bisa Dicegah