GridHEALTH.id – Kerokan sudah menjadi kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat merasa tidak enak badan.
Selain menggunakan balsam, kerokan juga sering kali dilakukan dengan menggunakan bahan alami seperti bawang merah.
Tidak hanya orang dewasa, kerokan juga kerap kali dilakukan kepada kelompok usia lain seperti anak-anak.
Namun, apakah kerokan yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat secara luas memiliki manfaat untuk kesehatan?
Founder Indo Traditional Chinese Medicine (TCM), dr. Aryaprana Nando, MBBS, MCMM, mengatakan bahwa kerokan mempunyai khasiat bagi kesehatan, jika memang dilakukan pada penyakit yang tepat.
“Kalau dalam pengobatan TCM, sebenarnya kita ada banyak metode terapi, jadi bisa dengan kerokan, akupuntur, atau nggak herbal, atau pijat. Masing-masing metode itu tergantung dari penyakitnya, lokasi penyakitnya di mana,” kata dokter Aryaprana kepada GridHEALTH.id, Kamis (18/8/2022).
Menurutnya, kerokan dapat dilakukan apabila masalah kesehatan yang dialami berada di otot-otot sekitar permukaan kulit.
Merasa lega setelah dikerok, sugesti atau bukan?
Ketika kerokan, permukaan kulit biasanya akan terlihat kemerahan dan menurutnya hal itu terjadi karena terdapat pembuluh darah kecil yang pecah. Kulit yang kemerahan, juga sering disebut sebagai tanda “penyakit telah keluar” dari tubuh.
Lebih lanjut, dokter Aryaprana mengatakan kalau sensasi badan terasa lebih nyaman setelah dikerok bukan sebuah sugesti, melainkan hal normal dan dapat dijelaskan secara ilmiah.
“Sebenarnya itu efek yang normal dan kenapa jadinya lebih enak, jadi sendawa, badan lebih enteng? Kalau dalam ilmu TCM, itu yang kita kerok bagian punggung adalah jalurnya meridian kandung kemih,” jelasnya.
Baca Juga: Kapan Harus ke Dokter Saat Masuk Angin? Ini Gejala Seriusnya