Sedangkan mikropenis adalah penis dengan bentuk normal, tetapi kecil dan tidak disertai kelainan lainnya.
Apabila anaknya gemuk, penis yang normal akan tampak kecil karena terbenam di dalam lipatan lemak.
Semakin gemuk anak, semakin tebal lipatan lemak tersebut sehingga penis akan tampak semakin kecil.
Penis yang dikeluhkan orangtua biasanya mengenai ukuran penjangnya saja.
"Padahal sebenarnya, selain dimensi panjang, diameter penis perlu diperhatikan juga apakah normal atau tidak," jelas dr. Aman, dikutip dari laman RS Pondok Indah (21/05/2015).
Baca Juga: Atasi Asam Urat di Kaki Dengan 6 Herbal Ini, Cukup Pilih Salah Satu Supaya Tak Kambuh Lagi
Penyebab dan Mengatasi Mikropenis
Ada beberapa penyebab mikropenis, papar dr. Aman, antara lain kelainan susunan saraf pusat (hypogonadotropic hypogonadism), kelainan hormon, insensitivitas androgen, kekurangan enzim 5 reduktase, kelainan kromosom sindrom-sindrom tertentu yang berkaitan dengan kelainan bawaan, sampai penyebab yang tidak diketahui (idiopatik).Komplikasi mikropenis dibagi atas komplikasi medis dan psikologis.
Komplikasi medis bisa berupa masalah hormon, tergantung dari penyebab kelainan endokrinnya atau dari efek pengobatan hormon yang berlebihan (apabila diobati oleh pihak yang tidak kompeten).
Sedangkan komplikasi psikologis bervariasi, dari yang paling ringan, yaitu gangguan male sexual role, sampai berlanjut ke dewasa seperti penolakan untuk hubungan seksual.
Baca Juga: Atasi Asam Urat di Kaki Dengan 6 Herbal Ini, Cukup Pilih Salah Satu Supaya Tak Kambuh Lagi
Nah, jika mikropenis tidak disertai kelainan bawaan lain (mikropenis murni), terapinya sangat sederhana, yaitu dengan obat hormon testosteron suntikan tiap 3-4 minggu sebanyak empat kali.