GridHEALTH.id - Penis kecil memang momok bagi banyak pria.
Padahal jika sudah dewasa, walau bisa saja diatasi, namun pengorbanannya tidak sebanding dengan hasil.
Coba saja bayangkan, hanya bertambah beberapa inchi, sakit yang harus ditahan, waktu yang harus diluangkan, dan biaya yang harus dikeluarkan begitu besar.
Karenanya penis kecil pada dewasa, bisanya ditangani dengan prosedur operasi.
Lain ceritanya jika ditanangi sejak usia anak.
Baca Juga: 3 Vaksin Anak Diberikan Sejak Bayi Baru Lahir, Orangtua Wajib Tahu
Untuk diketahui, penis kecil sudah bisa dideteksi pada seorang pria sejak usia anak.
Menurut Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.), Spesialis Anak Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Anak, dari RS Pondok Indah, penis anak laki-laki saat lahir berukuran panjang minimal 2,5 sentimeter.
Masuk usia 6 bulan, panjangnya minimal 3 sentimeter dan akan terus bertambah sesuai usia.
Dokter, jelas dr. Aman, sudah memiliki tabel ukuran penis yang normal.
Anak dikatakan memiliki mikropenis bila ukurannya kurang dari nilai baku (standar) atau secara definisi bila ukurannya kurang dari 2,5 SD (nilai baku statistik).
Baca Juga: Fakta Dibalik Penis Kecil yang Tidak Banyak Diketahui Pria juga Wanita
Sedangkan mikropenis adalah penis dengan bentuk normal, tetapi kecil dan tidak disertai kelainan lainnya.
Apabila anaknya gemuk, penis yang normal akan tampak kecil karena terbenam di dalam lipatan lemak.
Semakin gemuk anak, semakin tebal lipatan lemak tersebut sehingga penis akan tampak semakin kecil.
Penis yang dikeluhkan orangtua biasanya mengenai ukuran penjangnya saja.
"Padahal sebenarnya, selain dimensi panjang, diameter penis perlu diperhatikan juga apakah normal atau tidak," jelas dr. Aman, dikutip dari laman RS Pondok Indah (21/05/2015).
Baca Juga: Atasi Asam Urat di Kaki Dengan 6 Herbal Ini, Cukup Pilih Salah Satu Supaya Tak Kambuh Lagi
Penyebab dan Mengatasi Mikropenis
Ada beberapa penyebab mikropenis, papar dr. Aman, antara lain kelainan susunan saraf pusat (hypogonadotropic hypogonadism), kelainan hormon, insensitivitas androgen, kekurangan enzim 5 reduktase, kelainan kromosom sindrom-sindrom tertentu yang berkaitan dengan kelainan bawaan, sampai penyebab yang tidak diketahui (idiopatik).Komplikasi mikropenis dibagi atas komplikasi medis dan psikologis.
Komplikasi medis bisa berupa masalah hormon, tergantung dari penyebab kelainan endokrinnya atau dari efek pengobatan hormon yang berlebihan (apabila diobati oleh pihak yang tidak kompeten).
Sedangkan komplikasi psikologis bervariasi, dari yang paling ringan, yaitu gangguan male sexual role, sampai berlanjut ke dewasa seperti penolakan untuk hubungan seksual.
Baca Juga: Atasi Asam Urat di Kaki Dengan 6 Herbal Ini, Cukup Pilih Salah Satu Supaya Tak Kambuh Lagi
Nah, jika mikropenis tidak disertai kelainan bawaan lain (mikropenis murni), terapinya sangat sederhana, yaitu dengan obat hormon testosteron suntikan tiap 3-4 minggu sebanyak empat kali.
Tidak dianjurkan lebih lama dari itu dan tidak dianjurkan memakai obat-obatan minum karena efek sampingnya lebih banyak.
Dengan dosis yang tepat, penis akan bertambah ukurannya. Jika pengobatan tidak berhasil, perlu dicari apa penyebabnya.Ada satu jenis mikropenis yang bisa diobati dengan salep krim dehidrotestosteron, yaitu pada anak yang kekurangan enzim 5 reduktase.
Jenis kelainan ini, tutur dr. Aman, khas karena disertai kelainan bentuk penis (hipospadia) dan harus dibuktikan dengan pemeriksaan uji hormonal yang lengkap dan spesifik.
Baca Juga: 414 Mahasiswa dan 664 Ibu Rumah Tangga di Kota Bandung Terinfeksi HIV AIDS, Awalnya Mirip Flu
Beberapa kasus mikropenis dengan komplikasi atau dicurigai DSD terindikasi dilakukan analisis kromosom, pemeriksaan MRI, laparoskopi, USG, dan genitogram.
Bila anak berusia lebih dari 6 bulan saat didiagnosis mikropenis, tidak lagi diperlukan pemeriksaan hormon. Ia langsung dapat diberi obat, kecuali mikropenis yang disertai komplikasi (misalnya anak dengan mikropenis dan tidak punya testis, dengan hipospadia, atau penisnya sangat kecil).Penting diingat, terapi mikropenis harus dilakukan oleh dokter spesialis anak konsultan endokrinologi.
Pengobatan akan efektif bila diberikan sebelum selesainya masa pubertas. Biasanya dilihat dari umur tulang atau ukuran testisnya. Lebih baik lagi, pengobatan diberikan bila anak masih kurang dari usia 6 bulan.Mikropenis adalah masalah anak yang umum dan sering dijumpai. Pastikan sedini mungkin apakah anak laki-laki termasuk mikropenis dengan pengukuran yang benar dan pastikan apakah mikropenis disertai adanya hipospadia.
Apakah ada kedua buah zakar apabila ditemukan mikropenis. Periksakan ke tempat yang benar atau konsultasi ke dokter anak saat baru lahir atau ketika konsultasi rutin.
Jika sudah terdiagnosis, pengobatannya juga mudah dan relatif tidak mahal.(*)
Baca Juga: Kanker 1 dari 4 Risiko Seks Oral pada Pria yang Melakukan Cunnilingus