Find Us On Social Media :

Engga Cuma Putih Ada Juga Panu Hitam di Badan, Ini Gejala dan Penyebabnya Serta Pencegahannya

Panu hitam di badan.

GridHEALTH.id - Panu merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang dikenal luas oleh masyarakat.

Sampai-sampai, beberapa orang menganggap panu adalah penyakit kulit menular, tapi nyatanya tidak seperti itu.

Panu dalam dunia medis disebut tinea versicolor atau pityriasis versicolor.

Penyakit kulit ini dapat menyebabkan bercak-bercak pada kulit. Bercak-bercak tersebut dapat membuat sebagian warna kulit menjadi lebih terang atau gelap yang diiringi rasa gatal.

Penyebab panu adalah Malassezia, salah satu jenis jamur yang umum ditemui pada kulit. Namun, jamur tersebut dapat berkembang secara berlebihan sehingga terbentuklah panu.

Beberapa faktor yang dapat memicu perkembangan jamur ini yaitu kulit berminyak, cuaca panas dan lembap, keringat yang berlebih, perubahan hormonal dan sistem imunitas yang melemah.

Setiap manusia memiliki jamur Malassezia pada tubuhnya, karenanya dipastikan panu bukanlah penyakit kulit menular.

Gambaran klinis penyakit ini, melansir PatologiKlinik.com (6/01/2010), pada kulit superfisial dan tersering ditemukan pada daerah badan berlemak , berupa bercak bercak teratur maupun tidak, berbatas tegas walaupun kadang dapat difus, berwarna putih, hitam coklat merah dan kuning coklat.

Diatas lesi terdapat sisik yang halus. Sisik tersebut bila digores dengan benda tumpul akan terlihat goresan berwarna putih dengan dibagian pinggirnya terlihat skuama halus, sebutan keren gambaran ini coup d’ongle of Besnier.

Penyakit ini adalah infeksi endogen, yang berarti jamur komensal.

Oleh karena itu infeksi biasanya dapat terjadi bila ada faktor predisposisi. Faktor predisposisi ini antara lain adalah kelembaban kulit, kulit yang berlemak (jamur penyebab adalah lipohilic yeast like organism), keadaan-keadaan epidermal cell turn over rate yang lambat, misalnya penderita yang sakit kronis dan mendapat pengobatan kortikosteroid, malnutrisi dan faktor genetik.

Baca Juga: Jarak Vaksin Booster dari Vaksin Covid-19 Kedua yang Pas, dan Jenis Vaksin yang Bisa Didapatkan

Tapi yang kerap membingungkab banyak orang, adalah bercak hitam yang sebanranya panu juga, seperti halnya bercak putih.

Untuk diketahui, panu memang tidak hanya berwarna putih, merah muda, maupun cokelat.

Panu bisa timbul dengan warna abu-abu dan hitam. Bercak ini pun dapat terlihat jelas pada kulit. Terkadang, anda juga mengalami gatal ringan saat mengalaminya.

Panu hitam ini sama dengan panu lainnya. Akan tetapi, untuk memastikan secara jelas, akan lebih baik bila anda memeriksakan panu hitam tersebut pada dokter.

Adapun penyabab panu bisa muncul, melansir Sehatqu.com (22/05/2019), ada:

* Tinggal di lingkungan yang hangat dan lembap

* Paparan sinar matahari

* Keringat berlebihan

* Menggunakan pakaian yang ketat hingga membuat kulit tidak bernapas

* Sistem kekebalan tubuh yang lemah

* Malnutrisi

Baca Juga: Daftar Obat Kolesterol Sering Diresepkan Dokter, Dinilai Aman untuk Lambung

* Penggunaan obat golongan kortikosteroid

Tapi, panu tidak berhubungan dengan kebersihan diri, dan tidak menyebar antarmanusia.

Panu, selain menyebabkan area kulit berbeda warna dari kulit di sekitarnya, juga dapat menimbulkan gejala berikut ini.

1. Timbul bercak di kulit

Gejala yang paling umum terjadi pada panu, yaitu timbulnya bercak berwarna putih, merah muda, merah atau cokelat pada kulit yang terinfeksi. Bercak ini bisa lebih terang atau lebih gelap dari kulit sekitarnya.

Jika anda memiliki bercak tersebut, segera gunakan obat antijamur.

2. Bintik-bintik yang berbeda dari kulit lainnya

Jika anda terkena panu, bintik-bintik akan muncul pada area kulit yang terinfeksi, sehingga menyebabkan teksturnya berbeda dari kulit lainnya.

3. Bintik-bintik terjadi di berbagai area kulit

Bintik-bintik dapat muncul lengan, punggung, dada, dan leher. Bahkan bintik-bintik tersebut dapat berkelompok, membentuk bulatan yang besar.

4. Kulit kering, bersisik, dan gatal

Baca Juga: Banyak yang Salah Kaprah, Batuk Pilek Tidak Perlu Obat dan Cukup Siapkan 3 Hal Ini

Area kulit yang terkena panu dapat juga menjadi kering, bersisik, dan terasa gatal. Hal itu tentu akan membuat anda merasa tidak nyaman. Akan tetapi, hal keadaan tersebut jarang terjadi.

Gejala panu dapat menghilang selama cuaca dingin, tapi menjadi buruk selama cuaca hangat dan lembap.

Cara Mengatasi Panu

Cara mengatasi panu, jika belum begitu parah, bisa coba memakai krim, salep, atau sabun maupun sampo yang mengandung clotrimazole, selenium sulfide (kadar 1 persen), miconazole, terbinafine dan zinc pyrithione. Obat panu ini dijual bebas di toko obat atau supermarket.

Sebelum memakai obat panu dalam bentuk krim atau salep, disarankan untuk:

Mencuci bersih area kulit yang terdapat panu, lalu keringkan. Setelahnya oleskan tipis-tipis krim atau salep sebanyak 1 - 2 kali sehari selama 14 hari.

Jika memakai sabun, diamkan selama 5-10 menit sebelum dibilas.

Tak kunjung sembuh juga, berikut cara pengobatan panu yang disarankan ke dokter kulit agar dokter bisa memastikan kembali melalui pemeriksaan, apakah keluhan tersebut benar merupakan panu.

Dari hasil pemeriksaan, dokter bisa menentukan pengobatan yang lebih sesuai.

Dalam pemeriksaan, dokter mungkin akan mengerok sedikit kulit lalu menelitinya dengan mikroskop, atau memeriksa kulita menggunakan sinar ultraviolet.

Apabila memang ternyata panu, dokter akan meresepkan obat panu dengan zat aktif yang lebih kuat, seperti; Fluconazole, Ciclopirox, Itraconazole, Selenium sulfide (kadar 2.5 persen), Ketoconazole.

Baca Juga: Begini Cara Efektif Menghilangkan Panu di Wajah, Bisa Dengan Yogurt?

Setelah kulit sembuh dari infeksi jamur, mungkin kita masih melihat bercak-bercak panu di kulit.

Jangan khawatir, sebab warna kulit akan kembali ke warna semula setelah beberapa waktu.

Tapi hati-hati panu yang sudah hilang bisa datang kembali.

Itu normal terjadi karena jamur tersebut memang ada di kulit kita. Hal ini bisa dicegah dengan memakai obat panu 1–2 kali dalam sebulan, terutama jika tinggal di area cuaca panas dan lembap.

Selain itu, cegah penyakit kulit ini dengan cara memakai pakaian dengan bahan berserat alami (seperti katun), hindari pakaian yang terlalu ketat, hindari produk yang bisa membuat kulit berminyak, kurangi terpapar sinar matahari, dan jangan lupa gunakan tabir surya dengan kadar SPF minimal 30 sebelum keluar ruangan.(*)

Baca Juga: 3 Cara Menghilangkan Kutil Kelamin Pria, Berbahayakah Bila Dibiarkan?