GridHEALTH.id - Infeksi saluran kemih (ISK) tidak hanya dapat menyerang orang dewasa, bayi dan anak pun memiliki risiko yang sama.
IDAI menyebutkan, infeksi saluran kemih (ISK) jadi salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi pada anak, selain infeksi saluran pernapasan dan diare.
ISK ini tidak dapat disepelekan, karena jika tidak mendapatkan pengobatan secara cepat dapat menimbulkan komplikasi parah pada bayi dan anak.
Tidak menutup kemungkinan, seorang anak yang terkena ISK dan tidak segera ditangani berlanjut menjadi penyebab gagal ginjal, hingga memerlukan tindakan cuci darah (dialisis) dan cangkok ginjal (transplantasi ginjal).
Pada pasien anak perempuan yang mengalami ISK saat masih kecil juga berisiko mengalami kesulitan dan komplikasi pada saat menjadi ibu hamil.
Beberapa gejala dan menjadi tanda dari seorang anak atau bayi mengalami ISK adalah:
- Demam
- Nyeri pinggang
- Nyeri ketika berkemih
- Kolik
- Infeksi di seluruh tubuh (sepsis)
Baca Juga: Sering Merasa Nyeri Saat Buang Air Kecil? Gejala dari 4 Penyakit Ini
- Penurunan berat badan
- Pertumbuhan terhambat
- Nafsu makan menurun
- Rengekan
- Muntah dan diare
- Sakit kuning
- Perut kembung
- Air kemih keruh
- Terkadang disertai menggigil hingga kejang
Enam puluh hingga delapan puluh persen penyebab dari infeksi saluran kemih adalah adanya bakteri E. coli, yang berasal dari saluran cerna.
Ada beberapa penyebab yang meningkatkan kemungkinan seorang bayi dan anak terkena penyakit infeksi kelamin, salah satunya karena penggunaan popok.
Baca Juga: 9 Kebiasaan Wanita Sebabkan Infeksi Saluran Kemih, Langsung Tidur Setelah Seks Salah Satunya
Penggunaan popok yang salah berkaitan erat dengan kebersihan alat vital dan kemungkinan berkembangnya bakteri tersebut di area kemih sehingga menimbulkan infeksi.
Infeksi saluran kemih sendiri adalah kondisi di mana mikroorganisme atau bakteri berkembang di dalam saluran kemih, yang dalam kondisi normal bakteri ini tidak ada.
Sedangkan, penggunaan popok pada bayi dan anak adalah hal krusial yang banyak dipilih oleh orangtua.
Akan tetapi, orangtua juga perlu untuk memperhatikan frekuensi penggantian popok pada bayi dan anak untuk mengurangi risiko berkembangnya bakteri penyebab ISK.
Berikut ini beberapa tips penggunaan popok yang baik untuk bayi dan anak agar terhindar dari risiko ISK:
- Gunakan popok berbahan kain katun agar terdapat ventilasi yang baik
- Ganti popok setiap selesai berkemih atau buang air besar
- Bila menggunakan popok berbahan asam poliakrilat (popok sekali pakai) maka gantilah sesering mungkin, bisa 2-3 jam sekali
- Pastikan daerah kemaluan dan anus dari anak dan bayi dalam posisi kering, untuk cegah lingkungan yang mendukung perkembangan bakteri
- Segera ganti popok jika terlihat sudah ada perubahan warna popok yang terkena air kemih
Selain tips penggunaan popok ini, pastikan juga orangtua untuk memastikan kebersihan alat vital bayi dan anak, basuh bagian kemaluan dari arah depan ke belakang, hindari memakaikan celana ketat, pastikan anak terhidrasi, dan lainnya.
Baca Juga: Saat Hamil Sering Pipis, Waspada Bisa Terjadi ISK, Wajib Banyak Minum