Find Us On Social Media :

Mengenal Prevnar 13 yang Digunakan di Indonesia untuk Program Vaksinasi PCV

Inlah vaksin Prevnar 13 dari Pfizer yang menjadi vaksin wajib di Indonesia dalam program imunisasi PCV.

GridHEALTH.id - Imunisasi Pnemococcal Conjugate Vaccine (PCV) menjadi vaksin ke 14 yang wajib diberikan kepada anak Indonesia.

Imunisasi ini sangat penting untuk mencegah terjadinya radang paru alias pneumonia.

Vaksin inimenjasi wajib, karena di Indonesia sekitar 14,5% kematian pada bayi dan 5% kematian pada balita tiap tahunnya disebabkan karena pneumonia.

Untuk mendapatkan imuniasi PCV bisa di posyandu, puskesmas maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya seperti rumah sakit, klinik, praktik mandiri dokter, praktik mandiri bidan, dan fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang memberikan layanan imunisasi.

Kemenkes menargetkan 4,6 juta anak dan balita mendapatakan vaksin cegah pneumonia ini.

Dikarenakan ini merupakan vaksinasi rutin, maka ditargetkan mencapai 90 persen.

"Untuk vaksinasi PCV ini karena merupakan bagian dari imunisasi rutin maka targetnya sama dengan imunisasi rutin lainnya yaitu 90% dari sasaran," jelas Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril, Rabu (14/9).

Untuk program imunisasi PCV di Indonesia, Kementerian Kesehatan menggunakan vaksin asal Amerika Serikat produksi Pfizer, Pneumococcal 13 valent Conjugate Vaccine atau yang dikenal dengan Prevnar 13.

"Vaksin PCV yang kita (Kemenkes) gunakan untuk program imunisasi anak Indonesia adalah Pneumococcal 13 valent Conjugate Vaccine," beber dr Mohammad Syahril, Rabu (14/9), dikutip dari Media Indonesia (14/09/2022).

Inilah Prevnar 13

PREVNAR 13® direkomendasikan oleh dokter di American Academy of Pediatrics (AAP), dan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Komite Penasihatnya untuk Praktik Imunisasi (ACIP).

Baca Juga: Tangan Kesemutan Ketika Mengetik Gejala Carpal Tunnel Syndrome, Lakukan Ini di Rumah

PREVNAR 13® (biasanya disebut PCV13, PCV, Pneumococcal conjugate atau Pneumococcal pada catatan imunisasi bayi) diberikan kepada bayi, mulai usia 2 bulan, dan berakhir pada atau segera setelah ulang tahun pertama mereka, pada usia 2, 4, 6, dan 12- Usia 15 bulan, untuk melindungi dari 13 jenis bakteri pneumokokus yang umum.

PREVNAR 13® tidak 100% efektif. Seperti vaksin lainnya, melansir prevnar13vax.com, Prevenar 13 bekerja dengan pertahanan alami tubuh untuk membantu mengembangkan kekebalan terhadap penyakit.

Seperti beberapa vaksin, Prevenar 13 diberikan dalam 4 dosis.

Bayi harus mendapatkan semua 4 dosis untuk membantu memberikan sistem kekebalan, yang mengembangkan pertahanan tubuh yang dibutuhkan untuk membantu melindungi terhadap IPD.

Rekomendasi CDC

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan agar bayi Anda menerima semua 4 dosis PREVNAR 13® pada usia 2, 4, 6, dan 12-15 bulan.

Setelah dosis keempat, kekebalan bayi akan lebih tinggi daripada setelah dosis ketiga.

Jika bayi menerima kurang dari 4 dosis, respons imunnya mungkin lebih rendah selama masa risiko yang lebih besar.

Ingat, setiap dosis harus diberikan dengan jarak 4-8 ​​minggu dan bahwa dosis ke-4 tidak dapat diberikan lebih cepat dari 2 bulan setelah yang ke-3.

Mendapatkan setiap dosis PREVNAR 13® yang direkomendasikan tepat waktu, maka bayi mendapat perlindungan optimal.

Jadwal vaksinasi Prevnar 13

Baca Juga: Fenomena Immunity Debt Setelah Program Vaksinasi Covid-19, Jangan Lengah

Melansir clinic.vaxcorpindo.com, berikut jadwal vaksinasi Prevnar 13.

* Bayi : empat dosis pada usia 2, 4, 6, dan 12–15 bulan

* Balita usia 7 bulan hingga 5 tahun yang belum vaksin (susulan) :

* Usia 7-11 bulan : 3 (tiga) dosis, interval 4 minggu

* Usia 12-23 bulan : 2 (dua) dosis, interval 2 minggu

* Usia 2-5 tahun : 0.5 mL IM dosis tunggal

* Anak usia 5-18 tahun (susulan): 0.5 mL IM dosis tunggal

* Dewasa 19-49 tahun:

KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Vaksin Prevnar 13

Melansir, imuni.id, inilah KIPI dari vaksin Prevnar 13.

Mengantuk, kelelahan, penurunan napsu makan, muntah, diare, rash, demam, iritabilitas, eritema / indurasi / bengkak / nyeri / nyeri tekan pada lokasi suntikan (2.5 cm - 7.0 cm) , sakit kepala, nyeris sendi dan otot general, mengigil, kelelahan, keterbatasan gerak pada lengan.(*)

Baca Juga: Kasus Covid-19 Pada Anak Meningkat, Ini Waktu Rentan Terjadi Penularan di Sekolah