Find Us On Social Media :

Efek Pandemi Covid-19, Anak Hadapi Ancaman Immunity Debt Sebagai Bentuk Utang Kekebalan

Efek pandemi Covid-19, muncul immunity debt, fenomena dari utang kekebalan anak terhadap virus biasa, orangtua harus perhatikan!

Banyak pula tindakan non-farmasi lainnya yang diambil untuk mengurangi beban dari pandemi, dan berhasil menekan jumlah penyakit menular pada orang dewasa.

Dengan ditemukannya vaksin, masyarakat dibantu untuk membentuk antibodinya, namun anak-anak sudah terlanjur terbiasa berdiam diri di rumah sebagai tempat berlindung.

Saat anak terlalu berlindung, ada efek samping yang bisa saja terjadi, di mana anak sulit membangun kekebalan tubuh secara alami terhadap mikroba, khususnya virus, kata Dr. Nkeiruka Orajiaka, MBBS, MPH, dokter anak ruang gawat darurat di UGD Columbus, Ohio, Amerika Serikat.

Sebelum pandemi, sebagian besar anak terbiasa kontak dengan infeksi umum dan tidak menyebabkan penyakit, tetapi tanpa sirkulasi alami virus seperti RSV, cacar air, radang tenggorokan, flu, dan lainnya maka anak tidak dapat membangun kekebalan terhadap virus ini, kata Robert Cohen, seorang profesor dan spesialis penyakit menular dari Paris.

Kekhawatiran Dokter Akan Kemungkinan Ancaman Penyakit dari Immunity Debt pada Anak

Para dokter di dunia mulai memusatkan perhatian akan kemungkinan munculnya ancaman penyakit baru dalam fenomena immunity debt.

Kekhawatiran ini dinyatakan setelah adanya lonjakan kasus pada penyakit tertentu, seperti virus pernapasan RSV, salah satu virus yang menyerang saluran pernapasan bawah anak.

RSV menjadi penyakit musiman yang menyerang berbagai belahan dunia dan saat pandemi virus ini bisa dikatakan hampir tidak ada.

Saat pandemi Covid-19 mulai mereda dan masyarakat kembali beraktivitas, dokter mulai menyoroti mulai meningkat kembali kasus RSV pada anak.

Dengan kembalinya aktivitas normal saat pandemi Covid-19, kemungkinan ada penyakit lainnya yang mulai bermunculan dan berisiko menyerang anak.

Penyakit ini antara lain cacar air, radang tenggorokan, flu, dan lainnya yang berpotensi menyebabkan epidemi lebih lanjut.

Baca Juga: 7 Penyakit Infeksi Paru-paru yang Menyerang Bayi, Tidak Hanya Pneumonia, Perlu Diwaspadai yang Lainnya!