GridHEALTH.id - Kanker usus cukup tidak banyak dibicarakan seperti jenis-jenis kanker populer lainnya.
Akan tetapi jangan salah, justru kanker usus berada di posisi kedua jenis kanker yang mematikan.
Menurut Mount Sinai, kanker usus dimulai dari lapisan usus atau ujungnya yang dikenal dengan rektum.
Seseorang berisiko tinggi mengidap kanker usus jika usianya sudah lebih dari 60 tahun.
Hal yang mejadi penyebab utama jenis kanker ini memang tidak diketahui secara pasti. Hanya saja, ada faktor-faktor yang memicu.
Misalnya terdapat anggota keluarga yang mempunyai riwayat kanker usus atau pernah mengalami radang usus, diabetes, maupun obesitas.
Kebiasaan sehari-hari seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol juga meningkatkan risiko kanker usus.
Begitu pula dengan orang-orang yang suka mengonsumsi daging merah atau daging olahan. Tapi, data terkain faktor ini masih belum cukup kuat.
Seperti jenis kanker yang lainnya, tingkat keparahan kanker usus juga dibagi ke dalam empat stadium.
Baca Juga: 6 Penyebab Utama Kanker Usus dan Cara Mengobatinya, Wajib Diketahui
Tingkat keberhasilan pengobatan dan perawatan lebih besar, apabila kanker usus terdeteksi pada stadium awal.
Mengutip GoodRX Health, penderita kanker usus stadium awal yang mendapatkan perawatan tepat, dapat pulih sepenuhnya.
Bahkan faktanya, sekitar 90 persen dari penderita kanker usus yang terdeteksi saat stadium awal mempunyai harapan hidup setidaknya 5 tahun setelah diagnosis.
Adapun gejala kanker usus stadium awal yang perlu diwaspadai dan tak boleh diremehkan adalah berikut ini, dilansir dari Johns Hopkins Medicine.
1. Terdapat darah di kotoran atau terlihat sangat gelap
2. Terjadi pendarahan pada rektum, yang bukan disebabkan oleh ambeien
3. Sering diare atau sembelit
4. Ukuran kotoran menjadi lebih kecil-kecil
5. Setelah buang air besar, perut tetap terasa mulas dan seperti tidak tuntas
6. Sakit perut dan kembung
7. Mual dan muntah
8. Berat badan turun tanpa sebab
9. Nyeri pada bagian panggul
Saat memasuki stadium awal kanker usus, sel kanker bisa ditemukan di lapisan dalam usus. Skrining sudah harus rutin dilakukan saat berusia 45 tahun. (*)