Find Us On Social Media :

Mitos atau Fakta, Sering Konsumsi Makanan yang Dibakar Bikin Kanker?

Makanan yang dibakar bikin kanker merupakan fakta, karena menghasilkan dua senyawa kimia yang menyebabkan perubahan DNA.

GridHEALTH.id - Makanan-makanan yang dibakar seperti sate, barbeque, ayam, atau ikan bakar disukai oleh siapapun, tua maupun muda.

Apalagi ketika makanan yang dibakar dioleskan berbagai macam bumbu, yang tentunya dapat menambah cita rasa.

Namun meski sangat menggoda, terdapat klaim di masyarakat yang menyebutkan kalau makanan yang dibakar bikin kanker.

Tentu hal tersebut membuat orang-orang yang gemar makanan yang dibakar jadi berpikir dua kali untuk mengonsumsinya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa kanker menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Pada 2020 menyebabkan 10 juta kematian atau satu dari enam kasus kematian di dunia.

Namun, apakah kepercayaan makanan yang dibakar bikin kanker sebuah fakta atau hanya mitos semata?

Melansir Cedars Sinai, direktur Pusat Penelitian Terpadu Kanker dan Gaya Hidup Dr. Stephen Freedland membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, makanan yang dimasak pada suhu tinggi menghasilkan senyawa kimia penyebab kanker yakni amina heterosiklik (HCA), terutama jika terdapat arang.

Selain itu, daging yang dibakar juga mengeluarkan lemak-lemak yang menetes ke panggangan.

Hal itu menyebabkan nyala api yang dihasilkan menutupi makanan dengan hidrokarbon poliaromatik (PAH), senyawa kimia lain yang berkaitan dengan kanker.

Kedua senyawa kimia tersebut dapat meningkatkan risiko kanker karena bisa menyebabkan perubahan DNA yang ada di dalam tubuh dan bersifat mutagenik.

Baca Juga: Penggunaan Micin dalam Masakan Sebabkan Kanker, Mitos atau Fakta?