Mengutip laman ners.unair.ac.id, kedua senyawa kimia itu terbentuk secara alami saat otot daging terbakar.
Sebagai informasi saja, HCA terbentuk dari asam amino, glukosa, dan kreatin saat daging hewan apapun sedang dibakar.
Walaupun ada kemungkinan yang besar makanan yang dibakar bikin kanker, tapi tetap ada cara yang bisa dilakukan untuk menikmati seperti berikut, dilansir dari cuimc.columbia.edu.
* Persingkat waktu pemanggangan
Tidak perlu benar-benar menghentikan kebiasaan mengonsumsi makanan yang dibakar, meskipun khawatir terkena kanker. Cobalah untuk batasi waktu memanggang dengan cara memasaknya terlebih dulu dengan microwave atau pan.
Kemudian, potong-potong daging dalam ukuran yang lebih kecil agar waktu panggang lebih cepat.
* Persingkat waktu paparan api
Cara mengurangi risiko kanker dari makanan yang dibakar yakni dengan sering membolak-balik daging yang sedang dipanggang dan lebih disarankan untuk meggunakan pemanggang gas dibanding arang.
Selain kedua cara tersebut, risiko kanker dari makanan yang dibakar juga bisa ditekan dengan menggantinya menggunakan sayur-sayuran.
Mengapa lebih baik diganti ke sayuran? Ini karena sayuran tidak mempunyai otot-otot dan lemak yang ketika dimasak dengan suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa kimia yang beriisko menyebabkan kanker.
Serta tidak mengonsumsi daging yang dibakar secara berlebihan, karena akan membuat tubuh kesulitan untuk mencernanya. (*)
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengobati Kanker Tulang, Anak-anak Hingga Lansia Bisa Mengalaminya