GridHEALTH.id - Divonis kanker otak, pentingnya mewaspadai beberapa makanan yang memicu terjadinya kanker otak.
Pada tahun 2019 silam, dunia hiburan Tanah Air sempat dikejutkan dengan kabar meninggalnya Agung Hercules.
Kepergian Agung Hercules ini tentunya menjadi berita yang menghebohkan.
Pasalnya, selama ini Agung Hercules dikenal memiliki badan yang kekar dan atletis.
Apalagi, dirinya dikenal menjadi sebagai sosok yang sehat dan gemar berolahraga.
Diketahui, pemilik nama asli Agung Santoso ini meninggal dunia setelah hampir setahun berjuang melawan kanker otak glioblastoma stadium empat.
Sebelum meninggal dunia, tubuh Agung Hercules ini memang tampak semakin ramping.
Seperti yang dimuat dalam jurnal Mengenal Glioblastoma Multiforme: Tumor Ganas Pada Otak milik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini, Glioblastoma multiforme (GBM) (atau disebut juga Glioblastoma) adalah jenis glioma (tumor dari jaringan otak) yang tumbuh dan berkembang dengan cepat.
Glioblastoma terbentuk dari sel yang disebut astrosit yang mendukung sel-sel saraf.
Kanker otak ini dapat terjadi pada semua usia, tetapi cenderung lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
GBM adalah kanker otak yang menghancurkan jaringan otak normal yang biasanya mengakibatkan kematian dalam 15 bulan pertama setelah diagnosis.
Gejala yang sering terjadi pada penderita kanker glioblastoma ini, diantara lain:
1. Sakit kepala terus menerus
2. Pengelihatan ganda atau kabur
3. Muntah (menyemprot)
4. Kehilangan nafsu makan
5. Perubahan mood dan kepribadian
6. Perubahan kemampuan berpikir dan belajar
7. Kejang yang baru muncul saat usia dewasa
8. Kesulitan bicara pada tahap lanjut
Glioblastoma dapat memengaruhi fungsi otak dan mengancam jiwa tergantung pada lokasi dan tingkat pertumbuhannya.
Pada kasus Agung Hercules, salah satu penyebab ia terserang penyakit tersebut yaitu kebiasaan buruk merokok yang masih dilakukan.
Baca Juga: 7 Jenis Kanker Otak dan Penyebabnya, Ada yang Sering Menyerang Anak
Bahkan penyebab kanker otak ini sering kali kita temukan dan kita konsumsi di kehidupan sehari-hari, yaitu:
Daging Merah
Daging ayam, sapi, kambing dan daging-daging lain yang berwarna merah sebaiknya jangan sering dikonsumsi.
Karena, mengonsumsi daging merah dalam jumlah yang besar dan terlalu sering akan melipatgandakan pertumbuhan sel kanker pada otak kita.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa menyiapkan daging dengan cara dibakar juga lebih berpotensi melepaskan karsinogen yang disebut amina aromatik heterosiklik.
Ketika makanan asap dimasak pada suhu tinggi, nitrat diubah menjadi nitrit yang jauh lebih berbahaya.
Snack ringan
Snack ringan seperti keripik atau yang jajanan yang mengandung rasa asin juga berpotensi menyebabkan kerusakan pada sel otak.
Selain itu, produk-produk ini biasanya mengandung bahan pengawet, seperti nitrat yang dimaksudkan untuk mengawetkan makanan agar tahan lama.
Zat aditif yang digunakan dalam makanan olahan dapat menumpuk di tubuh seiring waktu.
Akhirnya, racun seperti itu menyebabkan kerusakan pada tingkat sel dan menyebabkan penyakit seperti kanker.
Baca Juga: 6 Jenis Kanker Berbahaya Sampai Sebabkan Kematian, Sering Terlambat Terdeteksi
Kentang Goreng
Perasa gurih yang terkandung pada kentang goreng memiliki dampak buruk yang bisa langsung dirasakan pada otak.
Usahakan untuk selalu mengonsumsi kentang goreng dalam porsi yang tidak terlalu banyak.
Makanan kaleng
Sebagian besar makanan kaleng dilapisi dengan produk yang disebut bisphenol-A (BPA), yang telah terbukti secara genetik mengubah sel-sel otak.
Banyak barang plastik, kertas termal, saluran air, dan banyak komposit gigi juga mengandung BPA.
Jika dikonsumsi secara terus menerus, makanan kaleng yang berpengawet ini juga dapat menyebabkan kanker otak.
Soft Drink
Minuman ini disinyalir dapat memicu gangguan pada peredaran darah, yang akhirnya bisa membuat sel kanker otak berkembang lebih ganas.
Dibuat dengan sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS), pewarna, dan sejumlah bahan kimia lainnya, soft drink sangat buruk untuk setiap kesehatan tubuh kita.
Bahkan soft drink dapat mencuri nutrisi yang sudah kita dapatkan dari berbagai macam makanan yang kita makan sebelumnya.(*)
Baca Juga: Semua Orang Bisa Terkena Kanker Otak, Ini Cara Mengurangi Risikonya