Find Us On Social Media :

Disukai Sejuta Umat Penikmat Bakso dan Mi Ayam, Nyatanya 2 Penyedap Rasa Ini Penyebab Penyakit Berat dan Mematikan

Bakso dan Mi ayam, jangan smapai dikonsumi dengan dua penyedap rasa berikut ini.

GridHEALTH.id - Bakso dan juga mi ayam, adalah makanan atau jajanan sejuta umat, saking banyak penggemarnya di Indonesia.

Mulai dari anak, dewasa, hingga lansia, menyukai makanan bakso juga mi ayam.

Selain harganya yang relatif terjangkau, kedua makanan yang disajikan berkuah tersebut rasanya memang bikin nagih.

Karenanya tidak heran meski sudah makan besar, beberapa jam kemudian para penggemar bakso dan mi ayam masih sanggup untuk menghabiskan satu porsi makanan tersebut.

Tiap kali makan bakso dan mi ayam umum banyak diantara kita yang selalu menambahkan penyedap rasa, yaitu saus sambal dan juga cuka.

Katanya kedua penyedap rasa itu adalah dua teman wajib saat mengonsumsi bakso dan mi ayam.

Tanpa kedua penydap rasa tersebut bakso dan mi ayam menjadi kurang greget.

Tapi hati-hati, lo, walau sah dan boleh saja menambahkan saus sambal juga cuka, baiknya selektif dalam memilih produknya.

Sebab tidak smeua produk saus sambal juga cuka aman dikonsumsi, apalagi dalam jumlah banyak.

Berikut ini adalah saus sambal dan cuka yang dimaksud.

Saus Sambal Tanpa Merek

Baca Juga: Tips and Trik Perawatan Rambut Rontok yang Tepat, Perhatikan Hal Penting Berikut Ini

Ketahuilah, tidak sedikit pedagang bakso juga mi ayam, demi mengejar harga jual ke konsumen murah, menggunakan saus sambal curah, yang diproduksi dientah berantah juga tidak ada pengawasan dari pihak terkait.

Tidak sedikit saus sambal yang digerebek petugas, ternyata menggunakan zat kimia berbahaya, misal pewarna textile, rodhamin B.

Melansir klubpompi.pom.go.id (14/07/2014) bahaya Rhodamin B bagi Kesehatan Menurut WHO, berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya.

Rhodamin B mengandung senyawa klorin (Cl). Senyawa klorin merupakan senyawa halogen yang berbahaya dan reaktif. Jika tertelan, maka senyawa ini akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan cara mengikat senyawa lain dalam tubuh, hal inilah yang bersifat racun bagi tubuh.

Selain itu, rhodamin B juga memiliki senyawa pengalkilasi (CH3-CH3) yang bersifat radikal sehingga dapat berikatan dengan protein, lemak, dan DNA dalam tubuh.

Penggunaan zat pewarna ini dilarang di Eropa mulai 1984 karena rhodamin B termasuk bahan karsinogen (penyebab kanker) yang kuat.

Uji toksisitas rhodamin B yang dilakukan terhadap mencit dan tikus telah membuktikan adanya efek karsinogenik tersebut.

Konsumsi rhodamin B dalam jangka panjang dapat terakumulasi di dalam tubuh dan dapat menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati, gangguan fisiologis tubuh, atau bahkan bisa menyebabkan timbulnya kanker hati.

Selain itu waspadai juga saus sambal palsu, cirinya;1. Saus sambal palsu biasanya lebih kental ketimbang saus sambal yang asli.Saking kentalnya, biasanya kita harus menghentakkan botol tiap kali akan menggunakannya.

Baca Juga: Tak Pernah Lagi Muncul di Layar Kaca, Sudah 5 Tahun Mat Solar Idap Stroke hingga Hanya Bisa Terbaring di Kasur, Pentingnya Perhatikan Nutrisi yang Tepat untuk Penderita

Sifat kental ini terjadi akibat penambahan pepaya muda ke dalam saus sambal palsu.2. Saus sambal yang asli biasa terbuat dari cabai dan tomat.Itu mengapa, warna saus yang wajar seharusnya merah ke oranye.Sedangkan yang palsu biasanya berwarna merah dan sangat mencolok.3. Untuk rasa, saus sambal palsu terasa lebih ringan.Itu sebabnya, banyak orang harus menggunakan saus sambal palsu dalam jumlah banyak untuk mendapatkan rasa pedas dan asam yang diinginkan.4. Melihat kemasan adalah cara paling mudah mengenali apakah saus sambal yang akan kamu konsumsi aman atau tidak.Jika sudah tertera nomor register dari Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM), maka saus tersebut aman untuk kita konsumsi.Namun sayangnya, banyak pedagang membeli saus sambal dalam bungkusan refill dan tinggal mengisinya berulang kali ke botol yang sama.

ironisnya botol tersebut, dari saus sambal bermerek yang sudah teregister di BPOM.

Penggunaan cuka berlebihan

Baca Juga: Tips dan Trik Merawat Tumit Pecah-pecah, Kembali Mulus dalam Waktu Singkat

Tahu kah, daging pada bakso dan mi ayam, masuk ke dalam kategori makanan yang dianggap panas bagi tubuh.Sedangkan, cuka yang punya rasa asam dianggap sebagai makanan hangat, sama seperti alkohol.Ketika kedua jenis makanan ini dimakan bersamaan, melansir Grid.id (4/10/2022), mereka dapat mengoveraktifkan energi sehingga bisa mendistraksi sirkulasi menjadi lebih aktif.Bahkan mencampurkan cuka saat makan bakso juga bisa berakibat fatal bagi jantung, loh.Lama kelamaan, jika terjadi terus menerus, performa jantung akan menurun, bahkan membuatnya berhenti bekerja.

Untuk diketahui, cuka memang ada yng khusus untuk makanan, kegunaannya sebagai pembangkitt rasa asam dan pengawet, sebagai bahan penyedap rasa (adible vinager).

Tapi hati-hati, mengonsumsinya jangan sampai berlebih, sebab bisa mengakibatkan, dilansir dari UIN-suska.ac.id:

1. Iritasi Lambung, tingkat keasaman yang tinggi dapat merusak dinding lambung yang begitu lunak dan sensitif terhadap asam cuka.2. Iritasi Usus, dinding usus tidak akan kuat jika terus-menerus tersiram lansung oleh asam cuka terlalu banyak.

3. Terganngunya Sistem Pencernaan, Menyebabkan Maag

4. Menyebabkan Pusing, Tubuh Dehidrasi,

Baca Juga: Jadi Pelajaran Penting untuk Orang Tua dari Lesti Kejora dan Rizky Billar, Kenali Gejala Hernia yang Sempat Diidap Anak

5. Menyebabkan otot leher kaku.

6. Asam dalam darah meningkat, Iritasi Tenggorokan,

7. Mengganggu kinerja Jantung, berbahaya bagi janin,

8. Mengakibatkan Diare, Mengikis zat kalium dalam tubuh, perut mual dan menlilit.

9. Rahim kering dan mengerut.

Demikian halnya dengan bakso dan mi ayam, tidak boleh dikonsumi berlebih, dapaknya:

- Hipertensi

- Gangguan sistem saraf otak- Sariawan- Menyebabkan penyakit jantung- Risiko keguguran.(*)

Baca Juga: Tubuhnya Kini Tampak Berisi, Ternyata Penyakit ini yang Menggerogoti Tubuh Pemain Si Doel Anak Sekolah, Begini Pengobatan yang Rutin Dilakukan