GridHEALTH.id - Memiliki rambut yang rontok menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh banyak wanita.
Penyebabnya pun beragam, inilah yang membuat wanita perlu mencari perawatan rambut rontok yang sesuai, khususnya pada saat seorang wanita tengah hamil.
Mari simak ulasan berikut ini mengenai rambut rontok saat hamil dan fakta terkait berbahaya atau tidaknya.
Rambut Rontok
Bicara mengenai rambut, maka pada dasarnya setiap orang melewati fase di mana 90% bertumbuh disatu waktu dan 10% memasuki fase istirahat.
Sehingga setiap dua hingga tiga bulan rambut yang beristirahat akan rontok dan tumbuh baru.
Siklus ini bisa saja berubah sehingga menyebabkan kerontokan berlebih atau waktu kerontokan yang berubah, akibat dari banyak hal, salah satunya adalah perubahan hormon seperti saat seorang wanita tengah hamil.
Rambut Rontok Saat Hamil, Berbahaya?
Seorang ibu hamil yang mengalami kerontokan rambut berlebih dan terjadi satu sampai lima bulan setelah kehamilan disebut dengan telogen effluvium.
40-50% wanita hamil mengalami rambut rontok saat hamil dan biasanya bersifat sementara, karena mulai berkurang dalam waktu tiga sampai empat bulan lebih setelah melahirkan.
Akan tetapi biasanya rambut rontok lebih banyak terjadi saat setelah melahirkan, karena saat hamil, justru umumnya terjadi peningkatan kadar hormon estrogen yang menyebabkan seorang wanita berada di fase pertumbuhan rambut yang baik dan fase istirahat rambut hingga mengalami kerontokan tidak berjalan saat hamil.
Baca Juga: Rambut Rontok Parah Tanda Penyakit Apa? Ini 6 Kondisi yang Diwaspadai