Find Us On Social Media :

Selama ini Salah Kaprah, Bukan Tumor Otak yang Membuat Gugun Gondrong Lupa Ingatan, Bakteri Inilah Menggerogoti Tubuhnya

Gugun Gondrong sakit karena bakteri ini

GridHEALTH.id - Kenali bakteri yang membuat Gugun Gondrong harus dioperasi hingga lupa ingatan.

Masih ingat dengan sosok Gugun Gondrong?

Dirinya dulu sering wara-wiri mengisi acara di layar kaca pada tahun 1990-an.

Aktor sekaligus presenter bernama asli Muhammad Gunawan Hendromartono pernah jatuh sakit 14 tahun lalu.

Tepatnya pada tanggal 13 September 2008, Gugun tiba-tiba pingsan dan harus menjelani pemeriksaan intensif di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.

Dokter yang memeriksa menyatakan bahwa sahabat Ustad Jefri Al Buchori ini mengidap tumor otak di bagian kiri depan.

Tak hanya itu, dokter juga menyatakan bahwa Gugun  mengalami pembendungan cairan otak yang menekan batang otaknya.

Sejak saat itu, Gugun tenggelam dari dunia hiburan karena harus melawan penyakit yang menyerang tubuhnya.

Pihak keluarga pun mengupayakan berbagai hal untuk kesembuhan Gugun, termasuk melakukan pengobatan ke Singapura.

Pasca melakukan operasi di Singapura, orangtua Gugun Gondrong membawa kabar baik.

Mereka mengabarkan bahwa anaknya tak mengalami tumor otak seperti yang disebutkan sebelumnya.

Baca Juga: Jangan Sampai Terlambat, Belajar dari Tukul Arwana yang Dilarikan ke Rumah Sakit Secara Mendadak hingga Harus Lakukan Tindakan, Inilah Penyebab Terjadinya Pendarahan Otak

Melansir dari Surya, penyebab tumbangnya Gugun Gondrong karena bakteri staphylococcus aureus yang menyebabkan pengumpulan cairan nanah di otaknya.

“Gugun itu bukan terkena tumor, tetapi hanya pengumpulan nanah atau abses, dan itu harus dikeluarkan. Akibat operasi, pusat ingatan jangka pendek itu lupa, dan syaraf pengelihatan terganggu belum jelas, jarak jauh belum jelas,” jelas ayahanda Gugun Gondrong, Sukobagyo.

Sebagian orang mungkin merasa asing dengan bakteri yang menggerogoti tubuh Gugun Gondrong ini.

Dilansir dari unair.ac.id, bakteri staphylococcus aureus ini umumnya ditemukan di permukaan kulit dan permukaan mkosa yang berada di berbagai organ manusia.

Staphylococcus aureus resisten metisilin (MRSA) adalah salah satu penyebab penyakit pada manusia mulai dari infeksi kulit hingga infeksi invasif serius seperti pneumonia, infeksi jaringan lunak regeneratif, katup jantung, dan septicemia.

Terdapat beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.

Infeksi Kulit

Siapa pun bisa mengalami infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.

Namun, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri ini.

Infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada kulit bisa menyebabkan bisul, impetigo, selulitis, dan staphylcoccal scalded skin syndrome (SSSS).

Biasanya infeksi bakteri ini pada kulit ditandai dengan kemerahan, bengkak, nyeri, dan adanya nanah pada luka.

Baca Juga: Ketahuan Mengidap Tumor Otak Sejak Balita, Ternyata Gejala ini yang Bisa yang Membuat Anak Marcella Zalianty Dinyatakan Memiliki Penyakit Berbahaya

Penyakit bakteremia (sepsis)

Tidak hanya kulit, bakteri Staphylococcus aureus juga bisa menyebabkan bakteremia.

Kondisi ini terjadi saat infeksi sudah menyebar melalui pembuluh darah, sehingga bisa mengenai berbagai organ tubuh. 

Seseorang yang mengalami bakterimia akan mengalami gejala berupa demam, tekanan darah rendah, lebih gelisah, dan napas yang menjadi lebih cepat.

Osteomielitis

Osteomielitis adalah infeksi pada tulang.

Infeksi ini bisa disebabkan oleh penyebaran bakteri Staphylococcus aureus yang awalnya menginfeksi kulit, otot atau tendon, lalu menyebar ke tulang. 

Beberapa kondisi yang mempermudah terjadinya osteomielitis adalah diabetes, cuci darah, gangguan peredaran darah, penggunaan narkoba suntik, dan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Jika bakteri ini berkembang di otak, umumnya seseorang akan mengalmi penyakit meningitis.

Melansir dari U.S. National Library of Medicine, meningitis adalah infeksi pada selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang (meningen).

Ketika meningitis disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Staphylococcus epidermidis, biasanya berkembang sebagai komplikasi operasi atau sebagai infeksi yang menyebar melalui darah dari situs lain.

Baca Juga: Sakit Kepala 1 dari 7 Tanda Awal Kanker Otak yang Perlu Diwasapadai

Untuk menghilangkan tumpukan nanah di otak, perlu adanya operasi pengangkatan.

Hal ini pun ditempuh Gugun Gondrong demi kondisi kesehatannya.

Namun kini kondisi Gugun Gondrong sudah semakin membaik, bahkan sudah sering beraktivitas seperti biasa walau sedikit mengalami keterbatasan pasca operasi yang dilakukan.(*)

Baca Juga: 7 Jenis Kanker Otak dan Penyebabnya, Ada yang Sering Menyerang Anak