Find Us On Social Media :

Ketahuan Mengidap Tumor Otak Sejak Balita, Ternyata Gejala ini yang Bisa yang Membuat Anak Marcella Zalianty Dinyatakan Memiliki Penyakit Berbahaya

Marcella Zalianty ceritakan perjuangan sang putra yang mengidap tumor otak

GridHEALTH.id - Beginilah cara penanganan tumor anak yang pernah dialami oleh anak Marcella Zalianty.

Aktris cantik, Marcella Zalianty sempat membagikan kabar kurang menyenangkan soal sang putra.

Putra bungsunya,  Aryton Magali Sastra ini ternyata pernah mengidap tumor otak.

Bahkan, sang putra kabarnya mengidap tumor otak sejak balita.

Marcella Zalianty menceritakan kondisi pertama kali saat sang putra ketahuan mengidap penyakit yang serius.

Awal mula sebelum tahu sang anak idap tumor otak, Marcella Zalianty sempat curiga buah hatinya selalu menangis.

Apalagi Magali kala itu belum genap berusia satu tahun, sehingga belum bisa berbicara.

"Dulu waktu dia kecil, kenapa akhirnya kita curiga karena memang dia nangis-nangis, pusing, tapi kan dia di usia belum 1 tahun belum bisa ngomong," kata Marcella Zalianty dikutip Tribunnews dari kanal YouTube TS Media, Minggu, (01/07/2021).

"Setelah dia melewati itu semua, Magali itu toleransi terhadap rasa sakit itu tinggi. Kalau enggak sakit sekali, pasti dia tahan, enggak akan ngeluh.
 
Kalau sampai dia merasa kesakitan berarti sudah di titik yang mungkin anak lain itu tiga kali lipat (sakitnya)," terang Marcella.

Diketahui, Magali pernah dioperasi sebanyak dua kali agar sembuh dari tumor otak dan sudah kembali pulih.

Baca Juga: Belajar dari Melanie Subono yang Mengidap Tumor Ganas Sejak Puluhan Tahun dan Mengaku Telat Menyadari, Pentingnya Mengetahui Beberapa Pencegahan ini

Belajar dari pengalaman Marcella Zalianty ini, apa yang sebenarnya terjadi saat tumor otak mengidap anak-anak.

Melansir dari emc.id, tumor otak adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang terdapat di dalam atau di sekitar otak.

Tumor otak dapat berupa jinak, tumbuh dengan lambat.

Ada banyak jenis tumor otak anak yang berbeda – beberapa tidak bersifat kanker (jinak) dan beberapa bersifat kanker (ganas).

Seperti dilansir unair.ac.id, secara angka kejadian dari laporan yang ada, tumor otak yang sering terjadi pada anak berbeda dengan jenis yang sering terjadi pada pasien dewasa.

Hal ini dapat mempengaruhi cara pendekatan diagnostik dan tatalaksana yang akan diterapkan oleh dokter ahli bedah saraf.

Perawatan dan peluang pemulihan (prognosis) tergantung pada jenis tumor, lokasinya di dalam otak, ada atau tidaknya penyebaran (metastasis), usia, serta kondisi kesehatan anak secara umum.

Perawatan untuk tumor otak pada anak-anak biasanya sangat berbeda dari perawatan untuk tumor otak orang dewasa.

Maka dari itu, sangatlah penting bagi orangtua untuk mencari keahlian dan pengalaman seorang ahli bedah saraf yang mendalami ilmu saraf dan bedah saraf anak.

Tumor otak anak yang sering terjadi meliputi karsinoma koroid pleksus, kraniofaringioma, tumor embryonal, ependimoma, glioma, medulloblastoma, dan pineoblastoma.

Gejala tumor otak pada anak

Baca Juga: Terlalu Lelah Bekerja Demi Keluarga, Umi Pipik Mengaku Mengidap Tumor Kelenjar Getah Bening, Inilah Beberapa Pengoabatan Bisa Dilakukannya

Tanda dan gejala tumor otak pada anak sangat bervariasi dan bergantung pada jenis, ukuran, lokasi dan kecepatan pertumbuhan tumor otak.

Gejala tumor otak muncul karena pertumbuhan abnormal yang berlebihan dari tumor tersebut dapat menekan atau merusak bagian otak yang normal, sehingga fungsi yang dimiliki bagian otak tersebut bisa terganggu/hilang.

Beberapa tanda dan gejala mungkin tidak mudah dideteksi karena menyerupai gejala kondisi selain tumor otak.

Beberapa gejala tumor otak yang umum terjadi pada anak-anak meliputi:

- Sakit kepala, yang lama kelamaan menjadi lebih sering dan berat

- Rasa tekanan yang meningkat di kepala

- Mual atau muntah yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya

- Gangguan penglihatan (penglihatan ganda, kabur, sampai kebutaan total)

Pada beberapa kasus, tumor otak bisa kambuh setelah pengobatan.

Kanker otak memerlukan pengobatan lanjutan, termasuk kemoterapi atau radioterapi, untuk mencegah tumor tumbuh atau menyebar.

Pada kasus seperti ini, harapan hidup tidak terlalu baik.

Baca Juga: Cara Mengenali Gejala Awal Kanker Payudara, Serta Mencegahnya