GridHEALTH.id - Waspada gejala pneumonia yang menyerang paru-paru hingga bisa meregang nyawa seperti artis senior ini.
Siapa yang tak kenal dengan pemeran Mak Lampir satu ini?
Farida Pasha meninggal dunia setelah terkonfirmasi Covid-19 dan pneumonia.
Tak diketahui secara pasti, anak Farida Pasha ini justru memberikan keterangan soal sakit yang diderita sang ibunda.
Bersamaan dengan Covid-19 itulah, Farida Pasha juga dinyatakan mengidap sakit paru-paru tersebut.
Bagi sebagian orang, penyakit pneumonia ini sudah sering didengar.
Melansir dari laman siloamhospital.com, pneumonia merupakan peradangan pada parenkim paru yang biasanya terjadi pada anak-anak, tetapi terjadi lebih sering pada bayi dan awal masa kanak-kanak.
Secara klinis, pneumonia dapat terjadi sebagai penyakit primer atau komplikasi lain.
Menurut UNICEF/WHO (2006), pneumonia adalah sakit yang terbentuk dari infeksi akut dari daerah saluran pernapasan bagian bawah.
Secara spesifik mempengaruhi paru-paru dan menyebabkan area tersebut dipenuhi dengan cairan, lendir atau nanah.
Kondisi ini bisa membuat pasien mengalami sulit bernapas.
Baca Juga: 7 Penyakit Infeksi yang Sering Terjadi pada Anak, Banyak yang Mengancam Nyawa
Orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah juga memiliki peningkatan risiko pneumonia bakteri.
Ini termasuk mereka yang baru saja menjalani transplantasi organ.
Orang yang HIV-positif, atau yang menderita leukemia, limfoma, atau penyakit ginjal parah juga memiliki peluang lebih besar terkena infeksi.
Untuk tanda dan gejalanya sendiri, pneumonia bakteri bisa datang dengan cepat dan ganas, atau bisa menyerang kita selama beberapa hari.
Dilansir dari laman WebMD (9/11/2020), berikut ini tanda-tanda seseorang terkena penyakit infeksi paru pneumonia bakteri.
- Demam tinggi hingga 40 derajat celcius
- Batuk mengeluarkan lendir kehijauan, kuning, atau berdarah
- Menggigil yang membuat badan gemetar
- Merasa seperti tidak bisa bernapas, terutama saat banyak bergerak
- Merasa sangat lelah
- Nafsu makan rendah
- Nyeri dada yang tajam atau menusuk, terutama saat batuk atau menarik napas dalam-dalam
- Berkeringat banyak
- Napas dan detak jantung cepat
- Bibir dan kuku menjadi biru
- Kebingungan, terutama bagi lansia
Dalam kondisi yang tidak terlalu parah, pneumonia akibat infeksi bakteri bisa diatasi dengan pemberian antibiotik, baik lewat oral maupun cairan infus.
Sedangkan untuk pneumonia yang disebabkan oleh infeksi virus, cara pengobatannya bisa dengan mengkonsumsi obat anti-virus, seperti zanamivir (Relenza) atau oseltamivir (Tamiflu) .