Find Us On Social Media :

Sering Terpapar Polusi Udara Tingkatkan Risiko Stroke, Studi

Paparan polusi udara yang tinggi lama-kelamaan meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.

"Ini harus diselidiki lebih lanjut dan dapat mengarah pada regulasi kualitas udara yang ditargetkan serta hemat biaya," jelasnya.

Keterkaitan antara PM2,5 dengan kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular sudah diketahui sejak lama.

Partikel tersebut berasal dari pembakaran fosil, penggunaan diesel, bantalan rem, ban, dan debu jalan.

Ukurannya yang kecil, memudahkannya untuk masuk ke dalam paru-paru dan menempel, sehingga terjadilah peradangan.

"Kita tahu PM2,5 adalah partikel yang sangat kecil di udara yang dapat dihirup dan menyebabkan banyak masalah kesehatan. Namun, sedikit yang diketahui tentang sifat fisik, kimia, atau biologis yang memicu toksisitasnya," jelasnya.

Lewat penelitian ini, ditemukan kalau PM2,5 yang bersumber dari polusi udara meningkatkan risiko kematian akibat serangan jantung sebesar 6 persen.

Selain itu, juga memicu kematian akibat stroke sebesar 11 persen, kematian akibat seluruh penyakit kardiovaskular 12 persen, dan non-kecelakaan 10 persen.

"Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, serangan jantung, atau stroke dan semua peneyebab kematian akibat PM2,5 lebih tinggi, dan karena itu lebih beracun ketika tingkat aktiviats beta kotor lebih tinggi," pungkasnya.

Penyakit lain akibat polusi udara

Menghirup udara yang tercemar, juga akan meningkatkan risiko diabetes dan gangguan saluran pernapasan atas.

Itu merupakan penyebab utama kematian di dunia menurut WHO, dibandingkan dengan merokok, minuman berlakohol, dan penyakit lainnya. (*)

Baca Juga: Waspada Hipertensi, Kendalikan Tekanan Darah dengan Pola Hidup dan Aktivitas Sehat