Find Us On Social Media :

Subvarian Omicron XBB Kebal vaksin Terdeteksi di Singapura dan India

Subvarian XBB merupakan kombinasi dari turunan Omicron yang lainnya.

GridHEALTH.id - Subvarian Omicron XBB atau BA.5.1.7 mengakibatkan kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah negara.

Salah satu di antaranya adalah Singapura, yang pada Minggu (16/10/2022), berdasarkan data dari laman moh.gov.sg, terdapat 8.159 kasus baru.

Sebagai informasi, subvarian Omicron yang baru ini merupakan kombinasi dari BA.2.10 dan BA.2.75.

Bisa mengelabui vaksinasi

Melansir Hindustantimes.com, pakar kesehatan Hong Kong dr. Gilman Siu Kit-hang, mengatakan bahwa subvarian XBB dapat mengelak dari antibodi vaksin dibandingkan varian sebelumnya.

Di Hong Kong sendiri, telah dikeluarkan peringatan serius terkait penularan subvarian Omicron terbaru ini.

Dikhawatirkan akan ada lebih banyak galur mutan yang akan muncul, terutama pada musim dingin di seluruh dunia.

Seberapa ganas subvarian XBB di Singapura?

Meski mengalami lonjakan, tapi Menteri Kesehatan Singapura lewat klarifikasinya di laman gov.sg, subvarian Omicron yang baru ini tidak menimbulkan kondisi yang parah.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Mereda, Ilmuwan Wanti-wanti Penularan Virus Khosta-2

"Faktanya, data lokal kami dalam dua minggu terakhir menunjukkan bahwa kasus XBB diperkirakan memiliki risiko rawat inap 30% lebih rendah dibandingkan dengan kasus varian Omicron BA.5," tulis Kementerian Kesehatan setempat.

Selain itu, tidak ditemukan juga lonjakan kasus kematian yang berkaitan dengan subvarian XBB ini.

Kondisi subvarian XBB di India

Selain di Singapura, beberapa negara pun juga melaporkan subvarian Omicron ini.

Di antaranya Nepal, Bangladesh, dan juga India. Setidaknya tercatat ada 71 kasus terkait varian ini.

Laporan kasus tersebut berasal dari beberapa negara bagian, di antaranya Maharshtra, Bengal Barat, Odisha, dan Tamil Nadu.

Melansir Times of India, Jumat (14/10/2022), di Odisha terdapat 33 kasus, Bengal 17 kasus, dan Tamil Nadu 16 kasus subvarian XBB.

Di sana, para ilmuwan telah melakukan genome sequencing untuk menentukan seberapa ganas dan cepatnya penularan varian tersebut.

"XBB adalah versi hibrida lain dari Omicron. Kami memantau dengan cermat penyebaran di Maharashtra," ujar Dr Rajesh Karyakarte, koordinator negara bagian untuk genome sequencing.

Hasilnya ditemukan, kalau sebagian besar, 88%, kasus Covid-19 masih disebabkan oleh BA.2.7.5.

Sedangkan untuk subvarian XBB ini, hanya menyumbang sekitar 7% dari total keseluruhan kasus. (*)

Baca Juga: Long Covid-19 Jadi Krisis Lanjutan Dalam Pemulihan Pandemi Setelah Kedaruratan Covid-19 Dicabut