Find Us On Social Media :

Jadi Masalah Serius, Tya Ariestya Sempat Dibuat Panik Saat Anak Bungsunya Mengalami Infeksi Saluran Kemih, Inilah Pengobatan yang Diperlukan untuk Sang Buah Hati

Tya Ariestya dan keluarga.

GridHEALTH.id - Belajar dari pengalaman yang dirasakan Tya Ariestya, inilah cara pencegahan untuk anak dengan mengidap infeksi saluran kencing.

Putra bungsu Tya Ariestia, Muhammad Kalundra Ratingga. pernah mengalami infeksi saluran kemih atau yang biasa disebut ISK.

Adapun kejadian ISK pada bayi, menurut artis juga mantan atlet Taekwondo ini acap kali diabaikan dan tak diketahui oleh orangtua.

Apalagi orangtua yang baru mempunyai satu atau dua anak seperti dirinya.

Menurut Tya Ariestia, ketahuannya anak keduanya mengalami infeksi saluran kemih alias ISK yaitu karena berat badannya yang tidak meningkat optimal.

"Tanda-tandanya berat badannya ga naik secara optimal," ucap Tya Ariestia dalam unggahan akun Trans TV Official di acara Ngopi Dara.

Menurut Tya, saat itu diketahui penis putra keduanya mengalami fimosis.

"Jadi sebenarnya si penisnya anak aku agak fimosis," ucap Tya.

Untuk diketaui, Fimosis sendiri merupakan kelainan yang terjadi ketika kulit ujung penis menempel pada kepala penis.

Akibat fimosis tersebut menyulitkan Tya untuk membersihkan bagian dalam penis putra bungsunya.

Maka dari itu, kenali infeksi saluran kemih pada anak ini.

Baca Juga: 6 Penyakit Ginjal Pada Anak, Kenali Sejak Dini Penyebab dan Gejalanya

Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika bakteri yang masuk ke saluran kemih melalui uretra, masuk ke urin dan kemudian tumbuh di kandung kemih.

ISK cukup umum terjadi pada bayi dan balita.

Sekitar 4% bayi akan mengalami ISK dalam 12 bulan pertama.

Pada usia ini, anak laki-laki mendapatkan lebih banyak ISK daripada anak perempuan.

Perbedaan gejala ISK pada anak dan dewasa

Tidak hanya pada orang dewasa, anak-anak juga sangat rentan dengan penyakit ISK. Namun, penyakit ini lebih umum dialami oleh wanita dibandingkan laki-laki.

Hal ini disebabkan wanita memiliki uretra atau saluran kencing yang lebih pendek dibandingkan laki-laki.

Berdasarkan lokasi infeksi, ISK dibedakan menjadi ISK atas dan ISK bawah, sedangkan berdasarkan kelainan saluran kemih, ISK dibedakan menjadi ISK simpleks dan ISK kompleks. 

Dikutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kuman Escherichia coli (E. coli) menjadi salah satu jenis kuman yang paling sering menyebabkan ISK dengan persentase sebesar 60-80%.

Tidak hanya E. coli, ISK dapat disebabkan kuman lain, seperti Klebsiella, Proteus, Enterokokus, Enterobacter, Citrobacter, Pseudomonas aeruginosa, Serratia spp dan berbagai kuman lainnya.

Baca Juga: Sering Terjadi pada Pria! Waspada Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegah Penyakit Infeksi Gonore atau Kencing Nanah

Pengobatan pada anak yang mengalami ISK

Dikutip dari KidsHealth.org, anak-anak dengan infeksi yang lebih parah mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.

Pasalanya, sang anak  bisa mendapatkan antibiotik melalui suntikan atau IV (secara intravena, diberikan ke pembuluh darah langsung ke aliran darah).

Perawatan ini mungkin terjadi jika kondisi anak:

1. Sudah mengalami demam tinggi atau terlihat sangat sakit, atau kemungkinan infeksi ginjal.

2. Berusia kurang dari 6 bulan.

3. Bakteri dari saluran kemih yang terinfeksi mungkin telah menyebar ke darah.

4. Mengalami dehidrasi atau muntah dan tidak dapat minum cairan atau obat apapun melalui mulut.

Konsumsi antibiotik, dapat membantu proses pembunuhan bakteri. Anak-anak biasanya direkomendasikan untuk minum selama 3 sampai 10 hari (umumnya 7-10 hari).

Segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat jika gejala tidak membaik setelah tiga hari sejak anak mulai mengonsumsi antibiotik, atau jika kondisi justru memburuk setelah mengonsumsi antibiotik.

Baca Juga: Seorang Perempuan Tidak Bisa Buang Air Kecil Usai Sesar, Diduga Malpraktik di Medan