GridHEALTH.id - Pandemi Covid-19 belum berakhir, terlebih saat ini muncul subvarian XBB yang merupakan turunan dari varian Omicron.
Kemunculan varian baru ini menarik perhatian para pakar kesehatan dunia, karena dapat menyebar dengan cepat.
Tak hanya itu, subvarian XBB pun disebut mampu menghindari kekebalan yang telah diberikan oleh vaksin maupun infeksi sebelumnya.
Gejala subvarian XBB
Ini merupakan kombinasi dari dua strain Covid-19 varian Omicron yang telah menyebar sejak lama, yakni BA.2.7.5 dan BJ.1.
Melansir laman DNA India, pasien Covid-19 yang terinfeksi oleh subvarian ini merasakan keluhan seperti berikut.
1. Kelelahan, sakit kepala, dan pegal-pegal
2. Terdapat dahak dan suara mengalami perubahan
3. Demam dengan suhu tubuh mencapai 39 derajat Celsius
4. Merasa kedinginan, tapi terus berkeringat
5. Hidung berair atau tersumbat
Baca Juga: Subvarian Omicron XBB Kebal vaksin Terdeteksi di Singapura dan India
6. Batuk-batuk, tenggorokan kering dan gatal
7. Terasa nyeri di tenggorokan setiap kali menelan air liur.
Beberapa orang yang mengalaminya juga mengalami mual atau muntah, kehilangan kemampuan indera penciuman, dan diare.
Negara yang melaporkan subvarian XBB
Dilansir dari Prevention, Selasa (18/10/2022), varian Covid-19 ini pertama kali terdeteksi di India pada Agustus 2022.
Saat ini, sudah ditemukan di lebih dari 17 negara di antaranya Australia, India, Singapura, Bangladesh, Jepang, Amerika Serikat, dan terbaru Thailand.
Siti Nadia Tarmizi Selaku Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), memastikan subvarian XBB belum terdeteksi di Indonesia.
"Belum (ada) sampai saat ini. Kita kan melakukan genome sequencing," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/10/2022).
Masyarakat tetap diimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan seperti yang selama ini telah dilakukan, seperti memakai masker hingga menjauhi kerumunan.
Apabila merasakan gejala infeksi pun, diminta untuk segera melakukan pemeriksaan diri, sehingga deteksi bisa dilakukan dengan baik sedini mungkin.
Tak lupa, vaksinasi pun juga perlu dilakukan. Karena meskipun dapat mengelabui antibodi, tapi dengan vaksinasi seseorang terhindar dari kondisi yang lebih parah dan sekaligus mengurangi risiko kematian. (*)
Baca Juga: Orang Dengan Auto Imun Rentan Terpapar Covid-19, Butuh Asupan Vitamin D Setiap Hari