Data dari WHO menyebutkan hanya ada 6 kasus polio di dunia pada tahun 2021, dari sekitar 350.000 kasus di lebih dari 125 negara dan menjadi endemik saat itu pada tahun 1988.
Apa Itu Polio? Ini Gejala dan Penyebabnya
Polio dikenal juga dengan nama poliomielitis, yaitu sebuah penyakit sangat menular yang disebabkan oleh virus polio, di mana virus ini menyerang sistem saraf melalui mulut, dalam air atau makanan yang terkontaminasi dengan bahan feses orang yang terinfeksi dan masuk ke dalam tubuh.
Setelah masuk ke dalam tubuh, virus berkembang biak di usus dan diekskresikan oleh orang yang terinfeksi di feses, sehingga dapat menularkan virus ke yang lain, khususnya pada lingkungan kebersihan dan sanitasi yang buruk.
Berdasarkan penjelasan dari infeksiemerging.kemkes.go.id disebutkan gejala awal polio adalah demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher, hingga nyeri pada anggota tubuh.
Selain gejala awal ini, ada gejala lainnya yang dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
* Polio non-paralisis (muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala, kaki, tangan, leher, dan punggung terasa kaku)
* Polio paralisis (sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan tangan terasa lemah, kehilangan refleks tubuh)
* Sindrom pasca-polio (sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan sulit bernapas, mudah lelah, dan massa otot tubuh menurun)
Baca Juga: Mengenal Penyakit Infeksi Enterovirus D68, Berisiko Sebabkan Anak Lumpuh Seperti Terkena Polio
Masa inkubasi virus ini memakan waktu 3-6 hari dan bisa terjadi kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari, dengan 90% orang terinfeksi tidak memiliki gejala atau hanya gejala ringan dan biasanya tidak dikenali.
Virus ini juga dibuktikan telah dibawa secara pasif oleh lalat dengan memindahkan virus ke makanan, ada tiga jenis virus yang ditemukan berupa virus polio vaksin/sabin, virus polio liar/WPV (wild poliovirus), dan VDPV (vaccine derived poliovirus) atau virus polio vaksin/sabin yang bermutasi.