Find Us On Social Media :

70 Persen Penyandang Stroke di Indonesia Alami Tipe Iskemik, Kenali Gejalanya

Ilustrasi pasien stroke

GridHEALTH.id - Stroke adalah sebuah masalah kesehatan yang terjadi saat sistem saraf terganggu akibat tidak lancarnya aliran darah ke otak.

Ketika terjadi, menimbulkan dampak yang besar tak hanya bagi kesehatan, tapi juga produktivitas orang yang mengalaminya.

Direktur P2PTM Kementerian Kesehatan Eva Susanti, menyebutkan angka kejadian stroke baik secara global maupun di Indonesia cukup memprihatinkan.

“Satu dari empat orang di dunia akan mengalami stroke. Kemudian kasus stroke baru sekitar 13,7 juta orang per-tahun dan 80 juta penyintas stroke di dunia,” ujarnya dalam Temu Media Hari Stroke Sedunia, Selasa (25/10/2022).

Sementara itu, berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 10,9 per mil.

“Yang tertinggi ada di Kalimantan Timur 14,7 per mil, sementara terendah 4,1 per mil di Papua,” jelasnya.

Pengidap stroke iskemik tinggi di Indonesia

Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, dr. M. Kurniawan, SpS(K), MSc. (Stroke med) menjelaskan ada dua jenis stroke yakni iskemik dan hemoragik.

Stroke iskemik sering disebut juga stroke sumbatan, yang terjadi saaat pembuluh darah yang ada di otak mengalami penyumbatan karena adanya pembekuan darah.

Kondisi ini, pada akhirnya mengakibatkan kerusakan pada jaringan otak orang yang terdampak. Sedangkan yang satunya stroke hemoragik, berkaitan dengan pendarahan karena pecahnya pembuluh darah.

"Stroke pendarahan disebabkan karena pembuluh darah otaknya pecah. Akibatnya darah mengisi ruangan di otak, termasuk menekan jaringan otak," kata dokter Kurniawan.

Baca Juga: Sering Terpapar Polusi Udara Tingkatkan Risiko Stroke, Studi