Find Us On Social Media :

Kasus Lissa Anak 15 Tahun dengan Gizi Buruk Dapat Bantuan, Bisakah Disembuhkan?

Lissa usia 15 tahun yang mengalami gizi buruk di Indramayu Provinsi Jawa Barat.

Misalnya, kekurangan asupan zat besi bisa menyebabkan anemia, sedangkan kekurangan vitamin C bisa menyebabkan skorbut.

Namun, secara umum, gejala akibat kekurangan vitamin dan mineral adalah mudah lelah, nafsu makan menurun, kram atau nyeri otot, rambut rontok, kuku rapuh, muncul luka atau lecet di sudut bibir, lidah nyeri, sariawan. dan gusi berdarah.

Kondisi ini masih bisa disembuhkan, asal langsung ditangani dengat cepat dan tepat begitu gejalanya terdeteksi.

Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Masyarakat Diimbau Tetap Taat Prokes

Tanggung Jawab Pemerintah?Ketahulah, prihal kasus gizi buruk ini, setiap negara bertanggung jawab dalam memenuhi kecukupan gizi penduduknya, terutama balita dan anak-anak.

Di Indonesia, upaya perbaikan gizi untuk perseorangan maupun masyarakat dilakukan melalui beberapa program, antara lain:

* Perbaikan pola makanMemperbaiki asupan makanan sehat dan bergizi seimbang merupakan cara paling efektif untuk mengatasi serta mencegah dampak gizi buruk.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki pola makan antara lain:

- Biasakan mengonsumsi aneka makanan pokok dan makanan tinggi protein, lemak sehat, dan karbohidrat.

- Biasakan mengonsumsi 3–4 porsi sayur dan 2–3 porsi buah setiap hari.

- Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak.

- Cukupi kebutuhan cairan dengan minum air minimal 8 gelas sehari.

- Rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga setidaknya 30 menit per hari.

Baca Juga: Demi Selamatkan Nyawanya, Ryan Reynolds Jalani Operasi Kolonoskopi Setelah Ditemukan Risiko Penyakit yang Menggerogoti Tubuhnya, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

* Pemantauan status giziGizi buruk pada anak bisa berdampak terhadap tumbuh kembang, kemampuan belajar, dan masa depannya. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk teliti dalam memantau status gizi anak, yakni dengan rutin menimbang berat badan anak dan mengukur tinggi badan anak ke dokter atau ke puskesmas, posyandu, atau fasilitas kesehatan lainnya.

Jika terdeteksi dan ditangani lebih awal, dampak gizi buruk terhadap kesehatan dan proses tumbuh kembang anak bisa diminimalkan.

Masalah kesehatan terkait dampak gizi buruk bisa menimpa siapa saja. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang, untuk mengenali berbagai gejala gizi buruk dan memenuhi asupan nutrisi dengan baik dengan menerapkan pola makan sehat.

Bila perlu, bisa mencukupi asupan nutrisi dengan mengonsumsi suplemen nutrisi tambahan sesuai rekomendasi dokter.(*)

Baca Juga: 6 Obat Antibiotik untuk Sakit Gigi, Mulai dari Golongan Penicillin yang Biasa Diresepkan Dokter