GridHEALTH.id - Inilah sebenarnya yang terjadi pada pengobatan diabetes kering dan basah.
Banyak orang masih menganggap diabetes ada dalam dua jenis, yaitu diabetes kering dan diabetes basah.
Ada juga yang menyebutnya sebagai penyakit gula kering dan gula basah.
Sebenarnya, kedua istilah itu sama sekali tidak ada dalam dunia kedokteran.
diabetes tipe satudiabetes gestasional
Baik diabetes kering maupun basah, keduanya merupakan tanda-tanda dari jenis diabetes yang sama, yakni diabetes tipe 2 atau diabetes mellitus.
Tingginya kadar glukosa dalam darah menyebabkan terganggunya sistem perbaikan pembuluh darah pasien dengan diabetes, pembuluh darah yang terluka dapat rusak dan gagal melakukan perbaikan.
Sehingga, fungsi pembuluh darah untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh menjadi terganggu sehingga banyak terjadi pada pembuluh darah kecil (mikrovaskular).
Jaringan yang mengalami kekurangan asupan akan mengalami kematian sel dan jaringan.
Maka dari itu, tidak ada perbedaan yang signifikan soal pengobatan diabetes kering dan basah ini.
Inilah yang terjadi perihal diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 itu sendiri.
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah jenis penyakit diabetes yang diduga disebabkan oleh reaksi autoimun (dimana tubuh keliru menyerang dirinya sendiri).
Reaksi autoimun itu membuat tubuh berhenti menghasilkan insulin.
Sekitar 5 – 10% penderita diabetes menderita tipe ini.
Gejala-gejala diabetes tipe 1 berkembang dengan cepat.
Biasanya diderita oleh anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda (usia 20 ke atas).
Bila mengidap diabetes tipe 1, mungkin harus menggunakan insulin setiap hari.
Jenis diabetes ini tidak bisa dicegah.
Baca Juga: Ramuan Herbal Diabetes Alami dari Rebusan Daun Salam, Bisa Dicoba!
Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah jenis penyakit diabetes yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk menghasilkan insulin dengan baik dan tidak mampu menjaga gula darah dalam kadar normal.
Sekitar 90 – 95% pengidap diabetes mengalami tipe ini, membuatnya jadi tipe diabetes terbanyak yang diderita.
Jenis diabetes ini bisa dicegah atau dihambat perkembangannya dengan mengupayakan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti: menurunkan berat badan, mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, dan lebih aktif secara fisik.
Dalam beberapa kasus, ulkus yang parah menyebabkan kaki penderita diabetes harus diamputasi.
Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan luka tersebut sulit untuk disembuhkan.
Buruknya sirkulasi darah
Tingginya kadar gula dalam darah bisa mengakibatan berbagai komplikasi.
Salah satunya adalah penyempitan pembuluh darah arteri atau penyakit arteri perifer.
Kondisi ini membuat aliran darah dari jantung menuju ke seluruh bagian tubuh menjadi terhambat, sehingga pasokan oksigen dan nutrisi menjadi sulit tersalurkan ke seluruh tubuh.
Padahal, bagian tubuh yang luka sangat membutuhkan oksigen dan nutrisi yang terkandung dalam darah untuk mempercepat proses penyembuhan.
Baca Juga: Diabetes Melitus Bisa Berisiko Merusak Saraf, Begini Penjelasannya
Menurunnya sistem kekebalan tubuh
Meningkatnya kadar gula dalam darah menyebabkan sel-sel yang bertugas untuk menjaga kekebalan tubuh melemah.
Oleh karenanya, luka sedikit saja bisa mengakibatkan infeksi parah.
Bila sudah begini, sel-sel kekebalan tubuh tidak bisa menyembuhkan atau mengeringkan luka dengan cepat pada penderita diabetes.
Kerusakan saraf Salah satu faktor sulitnya penyembuhan atau pengeringan luka pada penderita diabetes yaitu neuropati (kerusakan saraf).
Neuropati sendiri merupakan kondisi di mana tubuh tidak bisa merasakan sesuatu atau mati rasa.
Hal ini dikarenakan saraf-saraf di dalam tubuh sudah rusak akibat tingginya kadar gula darah yang menyebabkan jaringan saraf tidak mendapatkan aliran darah yang cukup.
Kesimpulannya, tidak ada di dunia kedokteran berbicara soal diabetes basah dan kering ini.
Bahkan, pengobatan diabetes kering dan basah ini juga tidak jauh berbeda dan signifikan.(*)
Baca Juga: 5 Penyakit Mata Disebabkan Karena Diabetes, Jangan Dibiarkan