Find Us On Social Media :

Inilah Aplikasi Ponsel yang Dapat Deteksi Covid-19 Berdasarkan Suara Batuk, Milik Pfizer

Pfizer akuisisi aplikasi ResApp Health, deteksi Covid-19 dari suara batuk.

GridHEALTH.id – Pfizer telah mengakuisisi sebuah aplikasi ponsel yang dapat mendeteksi Covid-19.

Dilansir dalam Koran Jakarta (03/10/2022), dikatakan dengan adanya penemuan baru ini, diharapkan pada akhirnya dapat menggantikan PCR dan tes rapid antigen.

Pfizer Akuisisi Aplikasi ResApp Health

Aplikasi ini adalah aplikasi dari perusahaan rintisan Universitas Queensland, dengan nama ResApp Health.

Teknologi ini dikembangkan oleh pakar teknik biomedis dari University of Queensland, Udantha Abeyratne.

Abeyratne mengatakan, mendapatkan ide ini setelah Bill & Melinda Gates Foundation menyebut memiliki minat untuk mendanai teknologi yang dapat digunakan untuk mendiagnosis pneumonia anak di bagian terpencil dunia yang tidak memiliki akses ke dokter.

Kini ResApp Health telah diakuisisi Pfizer seharga 179 juta dollar Australia.

ResApp Health, Aplikasi Ponsel yang Disebut Dapat Deteksi Covid-19 Melalui Suara Batuk

Aplikasi ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) seperti yang dikatakan oleh Straits Times.

Kecerdasan buatan ini digunakan untuk mendiagnosa berbagai penyakit pernapasan seperti asma, pneumonia, dan bronkiolitis dengan menganalisis suara batuk seseorang, baik batuk secara spontan atau sukarela.

Suara batuk menjadi sarana untuk mendiagnosis karena ketika seorang batuk, maka paru-paru seseorang terbuka ke atmosfer dan saluran itu memberikan banyak informasi tentang kondisi paru-paru seseorang, kata Abeyratne.

Baca Juga: Rendahnya Pemahaman Terkait Faktor Risiko Pneumonia, Prodia dan Pfizer Siap Bekerjasama Dalam Edukasi dan Layanan Vaksinasi Pneumonia

Selain dari suara batuk, aplikasi ini disebut juga memperhitungkan gejala yang dilaporkan seperti pilek atau demam saat mendiagnosis tingkat keparahan kondisi.

Uji coba telah dilakukan, “Dalam uji coba terhadap 741 orang, diantaranya 446 memiliki Covid-19, aplikasi tersebut secara akurat mengidentifikasi 92 persen orang yang terinfeksi dari batuk mereka,” kata perusahaan rintisan Universitas Queensland, ResApp Health dikutip dari Koran Jakarta.

Dijelaskan pula bahwa aplikasi ini juga memiliki tingkat akurasi 80 persen dalam mengidentifikasi kasus negatif, kemampuan ini disebutkan telah sesuai dengan ketentuan di Australia bahwa antigen cepat harus disetujui memiliki tingkat akurasi minimal 80 persen.

Setelah dilakukan uji coba, aplikasi ini disebutkan dapat berguna di bandara, stadion olahraga, dan fasilitas perawatan lanjut usia, di mana membutuhkan skrining segera dan efektif tanpa biaya.

Sebelumnya diketahui, perancang aplikasi ini, Abeyratne sendiri bukan pertama kalinya mengembangkan aplikasi kesehatan berbasis teknologi.

Dirinya telah menciptakan teknologi sebelumnya yang dapat mendeteksi sleep apnea dari dengkuran seseorang.

Sebagai informasi, sleep apnea adalah gangguan yang menyebabkan pernapasan berhenti dan mulai saat tidur.

Tanggapan Pfizer Indonesia

Tim GridHEALTH.id mencoba menghubungi tim Pfizer Indonesia terkait rencana Pfizer AS dalam mengakuisisi ResApp Health pada Senin sore (14/11/2022).

Dalam konfirmasinya Pfizer Indonesia menyebutkan tidak dapat mengomentari lebih lanjut mengenai apa yang terjadi di luar Indonesia.

Akan tetapi hingga kini tidak diketahui secara pasti alasan Pfizer dunia untuk memutuskan mengakuisisi aplikasi ResApp Health. (*)

Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Capai 6.186, Kemenkes: 84 Persen Pasien Meninggal Belum Vaksin Booster