- Amandel dan bagian belakang tenggorokan tampak sangat merah dan bengkak
- Terkadang garis nanah atau bintik merah bisa muncul di langit-langit mulut
- Sakit kepala
- Demam dan menggigil
- Kelenjar bengkak dan lunak (kelenjar getah bening) di leher.
Baca Juga: Studi: Perubahan Iklim Menurunkan Berat Badan Bayi Baru Lahir
Baca Juga: Penyakit Lansia, 8 Penyebab Malnutrisi yang Perlu Diwaspadai
Anak-anak lebih cenderung merasa sakit (mual) dan muntah.Orang dengan radang tenggorokan biasanya tidak mengalami batuk, pilek, suara serak, sariawan, atau konjungtivitis. Jika gejala ini muncul, kemungkinan besar penyebab sakit tenggorokan adalah virus.Beberapa orang (biasanya anak-anak berusia 4 hingga 8 tahun) rentan terhadap toksin (racun) yang dihasilkan oleh bakteri S. pyrogenes dan mengalami ruam merah cerah yang terasa seperti ampelas jika disentuh.
Ruam yang disebabkan oleh bakteri S. pyrogenes dikenal sebagai Scarlet Fever (juga disebut scarlatina). Meskipun biasanya terjadi setelah sakit tenggorokan, hal ini juga dapat terjadi setelah sakit tenggorokan (impetigo).
Apakah radang tenggorokan menular?Ya, radang tenggorokan menular, dan bakteri mudah ditularkan dan disebarkan melalui batuk atau bersin atau setelah bersentuhan dengan tetesan yang terinfeksi, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata.
Baca Juga: Anak Perempuan Obesitas Lebih Berisiko Mengembangkan Penyakit Kardiovaskular Dibanding Anak Lelaki
Baca Juga: Waspadai Plak Gigi, Awal Penyakit Infeksi Mulut Pada Lansia
Transmisi bakteri juga dapat terjadi melalui kontak dengan orang dengan demam Scarlet, atau infeksi kulit kelompok A lainnya.Tanpa pengobatan, penderita radang tenggorokan dapat menularkan bakteri ke orang lain selama satu hingga dua minggu setelah gejala muncul.
Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan sering dan selalu mencuci tangan sebelum makan atau setelah kontak dengan orang yang terinfeksi.
Jangan berbagi peralatan, handuk, sprei atau barang pribadi. Orang dengan radang tenggorokan atau demam berdarah harus tinggal di rumah setidaknya 24 jam setelah memulai antibiotik atau sampai mereka merasa cukup sehat untuk kembali ke sekolah atau bekerja. (*)