3. Kematian anak akibat pneumonia berkaitan dengan polusi udara
Pada anak-anak, polusi udara merupakan salah satu faktornya.
Polusi udara di luar ruangan mengancam anak-anak, terutama dengan meningkatnya tingkat urbanisasi di negara-negara dengan angka pneumonia yang tinggi.
Akan tetapi, polusi udara di dalam ruangan – yang diakibatkan oleh udara kotor dari bahan bakar untuk memasak dan menghangatkan – menimbulkan risiko global yang lebih tinggi.
4. Mencuci tangan dengan sabun mengurangi risiko pneumonia
Pneumonia juga dapat dicegah dengan meningkatkan tindakan-tindakan perlindungan.
Seperti memastikan asupan gizi anak terpenuhi, mengurangi faktor risiko dari polusi udara (yang membuat paru-paru lebih rentan infeksi), dan menerapkan praktik hidup bersih.
Studi menunjukkan, bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko pneumonia dengan mengurangi paparan terhadap bakteri.
Di Indonesia, 64% populasi memiliki fasilitas pencucian tangan dasar di 2017.
Baca Juga: Risiko Pneumonia di Era New Normal, Siapapun dan Dimanapun Berisiko
5. Menyusui dapat mencegah pneumonia pada anak
Menyusui eksklusif untuk enam bulan pertama kehidupan adalah cara yang efektif untuk melindungi anak dari pneumonia dan penyakit menular lainnya.
ASI membuat sistem kekebalan bayi lebih kuat.
6. Vaksin dapat mencegah kematian anak akibat pneumonia
Hampir seluruh kematian akibat pneumonia dapat dicegah.
Cara paling efektif untuk melindungi anak-anak dari pneumonia adalah dengan imunisasi, khususnya imunisasi Hib, pneumococcus, campak dan pertussis.(*)