GridHEALTH.id - Kenali 6 fakta soal pneumonia yang terjadi pada anak Zaskia Adya Mecca ini.
Zaskia Adya Mecca baru-baru ini mengabarkan bahwa anak ketiganya bernama Bhai Kaba Bramantyo, masuk rumah sakit karena sakit Pneumonia.
Penyakit Pneumonia ini diungkap Zaskia Adya Mecca melalui unggahan Instastory akun Instagramnya.
Dalam unggahan tersebut, Zaskia Adya Mecca memperlihatkan kondisi anaknya yang sedang terbaring lemah di rumah sakit.
Saat putra ketiga masuk rumah sakit, Zaskia Adya Mecca berusaha bergantian dengan kakaknya, Tasya Nur Medina untuk menjaga sang anak.
"Tukeran shift, makasi ka @tasyanurmedina sayangggg sangat meringankan beban ku hari ini. Disaat ku kena colek dikit nangis krn lom bisa tidur juga ampe skr.. makasi juga semua yang dm-msg-doain" tulis Zaskia Adya Mecca.
Kemudian istri Hanung Bramantyo itu menjelaskan sakit yang kini sedang dialami putra ketiganya.
"Kaba kena pneumonia jadi mungkin 3 harian di RS, semoga bisa tuntas penyembuhannya” jelas Zaskia Adya Mecca.
Apa Itu Vaksin PCV?
Ia lantas mengingatkan untuk orang tua lainnya agar anak mereka tak lupa vaksin.
“Jangan lupa yang belum vaksin PCV, Kaba yang udah vaksin aja kena terasa berat. Yuk cek buku vaksin anaknya buibu,” tulisnya lagi.
Tak banyak yang tahu, inilah beberapa fakta perihal pneumonia.
Pneumonia pada anak merupakan kondisi yang perlu diwaspadai.
Penyakit ini bisa menimbulkan gejala berupa batuk, demam, dan sesak napas.
Bila tidak cepat ditangani, pneumonia pada anak bisa menyebabkan gangguan yang lebih serius atau bahkan kematian.
Penyebab Peneumonia
Penyebab pneumonia cukup beragam, mulai dari infeksi bakteri, virus, hingga jamur.
Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia pada anak adalah virus influenza, virus Corona, serta bakteri Streptococcus pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae.
Melalui Unicef.org, berikut beberapa fakta tentang pneumonia pada anak yang perlu Anda ketahui.
1. Pneumonia adalah penyebab kematian anak terbesar
Di seluruh dunia, 800.000 balita meninggal karena pneumonia setiap tahunnya.
Indonesia sendiri, lebih dari 19.000 balita meninggal karena pneumonia di 2018, atau lebih dari 2 anak setiap jam.
2. Pneumonia dapat menular
Baca Juga: Pneumonia Disebut Sebagai Pandemi yang Terlupakan, Kenali Risiko Pneumonia di Lingkungan Pekerja
Pneumonia dapat menular dan bisa menyebar dengan beberapa cara.
Pneumonia bisa menular melalui udara (dari batuk atau bersin), melalui darah, khususnya selama atau setelah kelahiran, atau melalui permukaan yang terkontaminasi.
3. Kematian anak akibat pneumonia berkaitan dengan polusi udara
Pada anak-anak, polusi udara merupakan salah satu faktornya.
Polusi udara di luar ruangan mengancam anak-anak, terutama dengan meningkatnya tingkat urbanisasi di negara-negara dengan angka pneumonia yang tinggi.
Akan tetapi, polusi udara di dalam ruangan – yang diakibatkan oleh udara kotor dari bahan bakar untuk memasak dan menghangatkan – menimbulkan risiko global yang lebih tinggi.
4. Mencuci tangan dengan sabun mengurangi risiko pneumonia
Pneumonia juga dapat dicegah dengan meningkatkan tindakan-tindakan perlindungan.
Seperti memastikan asupan gizi anak terpenuhi, mengurangi faktor risiko dari polusi udara (yang membuat paru-paru lebih rentan infeksi), dan menerapkan praktik hidup bersih.
Studi menunjukkan, bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko pneumonia dengan mengurangi paparan terhadap bakteri.
Di Indonesia, 64% populasi memiliki fasilitas pencucian tangan dasar di 2017.
Baca Juga: Risiko Pneumonia di Era New Normal, Siapapun dan Dimanapun Berisiko
5. Menyusui dapat mencegah pneumonia pada anak
Menyusui eksklusif untuk enam bulan pertama kehidupan adalah cara yang efektif untuk melindungi anak dari pneumonia dan penyakit menular lainnya.
ASI membuat sistem kekebalan bayi lebih kuat.
6. Vaksin dapat mencegah kematian anak akibat pneumonia
Hampir seluruh kematian akibat pneumonia dapat dicegah.
Cara paling efektif untuk melindungi anak-anak dari pneumonia adalah dengan imunisasi, khususnya imunisasi Hib, pneumococcus, campak dan pertussis.(*)