Find Us On Social Media :

Skrining Dini Kanker Paru, 5 Kelompok Ini Perlu Melakukannya

Skrining dini kanker paru disarankan untuk dilakukan oleh orang-orang dengan risiko tinggi.

GridHEALTH.id - Deteksi dini kanker paru dibutuhkan, sehingga persentase kesembuhan lebih besar.

Hal tersebut bisa terjadi bila melakukan skrining kanker paru, terutama orang yang memang berisiko tinggi.

Risiko skrining kanker paru

Menurut CDC, ada tiga risiko yang mungkin terjadi. Sehingga pemeriksaan sebaiknya dilakukan oleh orang yang memang benar- benar berisiko.

False-positive result, di mana hasilnya menunjukkan orang tersebut mengalami kanker paru dan dibutuhkan pemeriksaan tambahan.

• Terjadi overdiagnosis, yakni ditemukan kanker yang tidak pernah menunjukkan gejala apapun.

• Tubuh yang terpapar radiasi berulang kali, berisiko mengakibatkan kanker lain.

Apa tes yang dilakukan untuk skrining dini kanker paru?

Walaupun ada tiga risiko tersebut, tapi orang yang memang berisiko kanker paru tetap perlu menjalani pemeriksaan rutin.

Skrining dini kanker paru yang utamanya adalah computed tomography dosis rendah atau dikenal juga dengan CT scan dosis rendah (LDCT).

Dilansir dari RadiologyInfo.org, pemeriksaan ini menggabungkan x-ray khusus dengan teknologi komputer yang canggih untuk menghasilkan banyak gambar bagian dalam tubuh.

Baca Juga: Apakah Kanker Paru Dapat Menular? Simak Faktanya Berikut Ini!

LDCT menghasilkan pencitraan dengan kualitas yang cukup untuk mendeteksi banyak kelainan sekaligus menggunakan radiasi pengion hingga 90 persen lebih sedikit daripada CT scan konvensional.

Sebelumnya, skrining dini kanker paru dilakukan oleh dokter dengan melakukan rontgen dan sitologi dahak.