GridHEALTH.id - Penyakit usus buntu sudah tak asing lagi terdengar di telinga masyarakat luas.
Ketika berbicara tentang penyakit ini, pola makan yang kurang baik selalu dikaitkan sebagai penyebabnya.
Namun, sebenarnya seperti apa penyakit ini? Simak penjelasan berikut, mulai dari penyebab hingga cara mengatasi usus buntu.
Mengenal penyakit usus buntu
Usus buntu mempunyai nama lain apendiks sebenarnya merupakan organ tubuh berbentuk tabung tipis yang letaknya ada bersama dengan usus besar.
Dilansir dari John Hopkins Medicine, penyakit usus buntu terjadi saat bagian dalam organ ini tersumbat, bisa karena virus, parasit, atau pun bakteri yang ada di saluran cerna.
Akan tetapi pada kondisi tertentu, penyakit ini bisa merupakan efek dari feses yang tersumbat.
Ketika mengalami peradangan, organ ini akan membengkak dan menimbulkan rasa nyeri. Darah yang mengalir pun juga akan terhenti.
Aliran darah yang terhambat, berdampak sangat besar hingga membuatnya perlahan mati.
Sewaktu-waktu usus buntu bisa pecah, sehingga kotoran, lendir, dan infeksi masuk ke dalam perut dan berujung pada kondisi yang lebih serius.
Penyakit ini dapat menyerang siapapun, tapi rata-rata yang mengalami penyakit usus buntu berusia di antara 10 hingga 30 tahun.
Orang yang mempunyai keluarga dengan riawayat penyakit sama juga lebih tinggi risikonya, terutama pada pria.
Cara mengatasi usus buntu
Seperti disebutkan sebelumnya, kalau penyakit usus buntu yang tidak diobati berisiko pecah dan menyebabkan infeksi di perut.
Infeksi tersebut bernama peritonitis yang sifatnya sangat serius, bahkan bisa menyebabkan kematian bila tak ditangani dengan tepat.
Melansir Cedars Sinai, ada dua cara mengatasi usus buntu yang utama di antaranya:
1. Pembedahan tradisional (terbuka)
Pengidap penyakit usus buntu akan mendapatkan sayatan di sisi kanan perut bagian bawah, agar usus buntu bisa dikeluarkan.
Apabila pecah, akan dimasukkan shunt sebuah tabung kecil untuk mengeluarkan nanah dan cairan lainnya. Tabung akan diangkat apabila infeksinya telah hilang.
2. Laparoskopi
Cara mengatasi usus buntu yang dilakukan dengan sayatan kecil dan kamera (laparoskop) untuk melihat bagian dalam perut.
Metode laparoksopi seringkali tetap dilakukan meskipun usus buntu yang meradang telah pecah.
Jika bagian perut ini tidak pecah, proses pemulihan berjalan selama beberapa hari. Lain halnya jika sudah pecah, maka untuk pulih butuh waktu lebih lama dan diperlukan antibiotik. (*)
Baca Juga: Tidak Melulu Sayur, Ikan Berlemak, Susu, Oatmeal Bisa Membersihkan Usus, Berikut Daftarnya