Find Us On Social Media :

Baru Tahu Sakit yang Menggerogoti Tubuhnya, Kirstie Alley Meninggal Dunia di Usia 71 Tahun dengan Mengidap Kanker Usus, Sebenarnya Bisa Diatasi dengan Beberapa Penyembuhan ini

Kirstie Alley meninggal dunia setelah beberapa hari mengetahui sakit yang diidapnya

GridHEALTH.id - Tak menyadari sakitnya, Kirstie Alley meninggal dunia saat baru mengetahui kanker usus besar yang diidapnya.

Aktris serial TV Cheers, Emmy Kirstie Alley meninggal dunia di usia 71 tahun, Senin (5/12/2022).

Diketahui Kirstie Alley meninggal dunia, karena mengidap kanker usus.

Kabar tersebut, disampaikan oleh anak Kirstie Alley, True dan Lilie Parker.

Dikutip dari Kompas.com, True dan Lilie Parker menyampaikan Kirstie Alley meninggal dunia akibat penyakit kanker.

"Dengan sedih kami memberi tahu bahwa ibu kami yang luar biasa, tegas, penyayang telah meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker," tulis True dan Lilie.

Rupanya kanker yang diderita Kirstie Alley belum lama.

Sehari setelahnya, barulah muncul titik terang mengenai penyakit yang dideritanya.

Saat itu tidak disebutkan berapa lama Kirstie Alley berjuang melawan kanker kolon yang dideritanya.

Ia diketahui menjalani perawatan kanker di Moffitt Cancer Center, Florida, Amerika Serikat.

“Dia dikelilingi dengan keluarga terdekatnya, dan berjuang dengan penuh kekuatan, meninggalkan kami dengan kegembiraan hidup yang tiada akhir serta petualangan pada masa mendatang,” tulis kedua anak mendiang dalam pernyataannya.

Baca Juga: Kanker Usus Besar Bisa Diawali dari Polip, Bagaimana Terjadinya?

Kanker memang jadi salah satu penyakit yang mematikan.

Kanker yang menyerang usus besar (kolon) dan atau rektum dikenal dengan kanker kolorektal.

Penyakit kanker ini bisa berujung kematian jika tidak ditangani dengan baik.

Pasalnya, sel kanker bisa menyebar dan mematikan jaringan sehat di sekitarnya.

Meskipun dapat menyebabkan kematian, pasien kanker usus besar atau rektum sebenarnya bisa sembuh dari penyakit ini.

Terutama jika diagnosis kanker usus dilakukan pada stadium awal atau belum menyerang organ vital di sekitarnya.

Hingga saat ini, penyebab kanker usus besar belum diketahui dengan jelas.

Namun, ada beberapa hal yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang menderita kanker usus besar, antara lain jarang makan serat, jarang berolahraga, dan memiliki kebiasaan merokok.

Kanker usus besar sering kali tidak menimbulkan gejala di awal.

Jika sering mengalami gejala gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit, dan memiliki keluarga yang menderita kanker usus besar, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Pengobatan kanker usus besar dilakukan sesuai stadium atau tingkat keparahan kanker.

Baca Juga: Inilah 10 Bahan Alami yang Berkhasiat Cegah Kanker Usus Besar, Salah Satunya Minyak Kelapa

Beberapa metode pengobatan untuk mengatasi kanker usus besar.

Operasi

Operasi dilakukan untuk mengangkat jaringan kanker di usus besar.

Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada tingkat keparahan dan penyebaran kanker.

Operasi dilakukan dengan memotong dan mengangkat bagian usus besar yang terkena kanker beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya.

Kemoterapi

Kemoterapi adalah pemberian obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.

Jenis obat kemoterapi untuk kanker usus besar antara lain fluorouracil dan leucovorin, oxaliplatin dan irinotecan.

Radioterapi

Radioterapi adalah penggunaan sinar radiasi untuk membunuh sel-sel kanker.

Sinar ini bisa dipancarkan dari alat di luar tubuh (radioterapi eksternal), atau dari alat yang dipasang dekat lokasi kanker (radioterapi internal).

Baca Juga: Jangan Harap Bisa Sembuh dari Kanker Usus Besar Jika Pola Hidup Masih Buruk, Ini 5 Pola Hidup Sehat Wajib Dijalankan

Terapi target

Berbeda dengan kemoterapi yang menyerang sel kanker sekaligus sel yang sehat, obat dalam terapi target bekerja dengan membunuh sel-sel kanker secara spesifik.

Obat terapi target dapat diberikan dalam obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain.

Pemeriksaan melalui skrining juga perlu dilakukan untuk mendeteksi usus besar sedini mungkin.

Metode pemeriksaan ini sangat dianjurkan, khususnya bagi orang yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker usus besar dan orang berusia 50 tahun ke atas.

Baca Juga: Mulai Sekarang Stop Gaya Hidup yang Jorok dan Buruk, Bisa Jadi Penyebab Awal Kanker Usus Besar