Gejala Infeksi HIV pada Anak, di Indonesia 12 Ribu Lebih Dibawah 14 Tahun Terinfeksi

Gejala infeksi HIV pada anak, seperti berikut ini. Waspada, karena samar.

Gejala infeksi HIV pada anak, seperti berikut ini. Waspada, karena samar.

Ingat, infeksi HIV biasanya tidak tunggal.

"Tidak sendiri, ada yang nebeng. Virus HIV ibarat yang membawa motor dan ada yang nebeng, yaitu penyakit lainnya. Jadi gejalanya ya tergantung siapa yang nebeng," jelas Ramdhani mencoba mendeskripsikan prihal gejala infeksi HIV pada anak.

Misal, infeksi penyerta kuman TBC, maka anak akan bergejala penyakit TBC.

Infeksi Berulang

Dalam kesempatan lainnya, dikutip dari laman RSAB Harapan Kita, pada anak, gejala infeksi HIV itu berulang.

Yang berulang ini antara lain pnemonia berulang, diare yang tak kunjung sembuh, berat badan tidak naik serta jamur di mulut.

Baca Juga: Bolehkah Penderita GERD Makan Ubi yang Dikenal Baik untuk Asam Lambung

Apabila pengobatan tidak dilakukan, maka ada potensi munculnya gejala oportunistik yang lebih parah, jika sudah berat bisa terjadi infeksi otak hingga kanker.

Satu hal yang harus diketahui, meski sama-sama HIV penderita HIV pada anak dan dewasa berbeda.

Meski mengonsumsi obat-obatan HIV, anak penderita HIV lebih mungkin mengalami infeksi bakteri dibandingkan dengan orang dewasa.

Mengena hal ini, dalam siaran live dengan radio kesehatan, Kamis (2/12/2021), dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K), MARS menjelaskan, meski sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, tetapi ada jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus.

Jenis obat ini disebut sebagai antiretroviral (ARV).

Baca Juga: Usus Buntu Lebih Berisiko Bagi Anak, Para Orangtua Kenali Gejala Awalnya Ini