GridHEALTH.id - Sering kali, kisah nyata penyintas HIV aids memang cukup beragam.
Bahkan, tak sedikit yang menyerah saat mendengar penyakit mematikan yang diidapnya tersebut.
Pasalnya, HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4.
Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir.
Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
Beberapa kasus yang sudah terjadi, tak sedikit dari pengidap yang merasa dikucilkan oleh lingkungannya.
Bukan tanpa alasan, penyakit HIV aids ini dinilai menular dan cukup berbahaya.
Namun, siapa sangka jika salah seorang pengidap HIV aids ini berhasil sembuhkan penyakit mematikan tersebut.
Inilah kisah nyata penyintas HIV aids yang bertahun-tahun berjuang demi pulihkan tubuhnya.
Seorang laki-laki yang telah hidup dengan HIV sejak tahun 1980-an disebut telah sembuh dari virus penyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan AIDS itu.
Baca Juga: Kisah Penyintas HIV, 21 Tahun Hidup Berdampingan dengan HIV Aids
Ia menjadi pasien keempat di dunia yang berhasil bersih dari virus imunodefisiensi manusia, kata sejumlah dokter.
Melansir dari BBC.com, pasien itu menjalani operasi transplantasi sumsum tulang untuk mengobati leukemia kanker darah dari donor yang secara alami resisten terhadap virus.
Pria berumur 66 tahun yang tidak ingin disebutkan namanya itu kini telah berhenti minum obat HIV.
Bahkan, dirinya hanya mengucap syukur dengan apa yang terjadi pada hidupnya.
Laki-laki tersebut dikenal sebagai pasien "City of Hope", seperti nama rumah sakit tempatnya dirawat di Duarte, California.
Banyak temannya telah meninggal akibat HIV di era sebelum ada obat antiretroviral yang dapat memberikan harapan hidup mendekati normal.
"Ketika saya didiagnosis HIV pada tahun 1988, seperti banyak orang lain, saya pikir itu adalah hukuman mati."
"Saya tidak pernah berpikir akan hidup untuk melihat hari ketika saya tidak lagi memiliki HIV."
Namun, dia diberi terapi bukan untuk HIV-nya melainkan karena dia mengidap leukemia kanker darah pada usia 63 tahun.
Tim medis pasien memutuskan, laki-laki itu membutuhkan transplantasi sumsum tulang untuk menggantikan sel darah kankernya.
Secara kebetulan, pendonor kebal terhadap HIV.
Dia sekarang telah dalam remisi (mengurangnya atau menghilangnya tanda klinis suatu penyakit) selama lebih dari 17 bulan.
"Kami sangat senang untuk memberitahu dia, bahwa HIV-nya dalam remisi dan dia tidak perlu lagi memakai terapi antiretroviral yang telah dipakai selama lebih dari 30 tahun," kata Jana Dickter, seorang dokter penyakit menular di City of Hope.
Pertama kali pasien yang bersih dari HIV terjadi pada tahun 2011, ketika Timothy Ray Brown, yang dikenal sebagai Pasien Berlin, menjadi orang pertama di dunia yang sembuh dari HIV.
Sekarang, telah ada tiga kasus serupa dalam tiga tahun terakhir.
Pasien City of Hope adalah pasien tertua yang dirawat dengan cara ini dan pasien yang hidup dengan HIV untuk waktu yang lama.
Para peneliti masih terus mencari cara untuk menargetkan pintu CCR5 menggunakan terapi gen sebagai pengobatan potensial.
Kisah nyata penyintas HIV aids ini dilaporkan pada konferensi AIDS 2022 di Montreal, Kanada.
Mengomentari temuan tersebut, Profesor Sharon Lewin, presiden terpilih dari International Aids Society, berkata bahwa penyembuhan tetap menjadi 'cawan suci' penelitian HIV.
Baca Juga: Inilah Kisah Seorang Penyintas HIV yang Sempat Diusir oleh Keluarga
Source | : | BBC |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar