Terjadi pendarahan dubur, penurunan berat badan yang cepat, demam, tumbuh kembang terganggu, muncul nyeri sendi, serta muncul luka atau robekan pada anus (fisura anus). Muncul juga ruam di kulit.
Beberapa anak mungkin tidak menunjukkan gejala untuk waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun. Ini disebut berada dalam remisi. Tidak ada cara untuk mengetahui kapan remisi dapat terjadi atau kapan gejala anak akan kembali.Gejala penyakit Crohn mungkin terlihat seperti masalah kesehatan lainnya. Jadi, selalu temui dokter untuk diagnosis dan kontrol rutin, dengan atau tanpa gejala muncul.
Bagaimana penyakit Crohn didiagnosisi pada anak?
Anak mungkin diperiksa untuk mengetahui tanda-tanda penyakit Crohn jika dia memiliki penyakit jangka panjang:
- Sakit perut (perut)
- Kotoran cair (diare)
Baca Juga: Agar Tak Menggangu Tidur, Jam Berapa Sebaiknya Berhenti Minum Kopi? Riset Ini Membuktikan
Baca Juga: 5 Tips Mencegah Keputihan Abnormal Pada Wanita, Mudah Dilakukan
- Demam
- Penurunan berat badan
- Hilangnya sel darah merah yang sehat (anemia). Ini bisa membuat anak cepat merasa lelah.Dokter mungkin akan melihat riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Tes lain untuk penyakit Crohn mungkin termasuk:
- Tes darah. Ini dilakukan untuk melihat apakah anak memiliki lebih sedikit sel darah merah yang sehat karena kehilangan darah. Ini disebut anemia.
Tes ini juga memeriksa apakah anak memiliki jumlah sel darah putih yang lebih tinggi. Itu mungkin berarti ada masalah peradangan. Tes darah lainnya dapat mencari antibodi abnormal.