GridHEALTH.id - Peraturan perjalan selama pandemi Covid-19 terus mengalami perubahan.
Pada awal pandemi, masyarakat sama sekali tidak diperbolehkan untuk berpergian. Tapi, kemudian aturan itu dilonggarkan dan traveling mulai banyak dilakukan.
Saat itu pelaku perjalanan diharuskan untuk menunjukkan hasil negatif dari tes PCR maupun antigen.
Namun, pada pertengahan 2022 ini aturan perjalan tersebut dihapuskan dan kebijakan kesehatan yang baru diterapkan.
Vaksin booster jadi syarat perjalanan
Vaksin booster alias vaksinasi Covid-19 dosis ketiga diberikan untuk menguatkan antibodi masyarakat setelah vaksin dosis kedua.
Dosis tambahan ini diberikan kepada masyarakat yang sudah berusia di atas 18 tahun dengan jarak 6 bulan sesudah vaksin dosis kedua.
Program vaksinasi ini kemudian dijadikan sebagai syarat perjalanan bagi pelaku perjalanan dalam negeri, khususnya yang menggunakan transportasi umum.
Aturan tersebut ditercantum dalam empat Surat Edaran (SE) tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Covid-19.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerbitkan keempat SE tersebut mulai akhir Agustus 2022.
Mengutip laman Kemenhub, empat SE tersebut di antaranya Nomor 82 untuk transportasi udara, Nomor 83 untuk transportasi laut, Nomor 84 untuk transportasi perkeratapian, dan Nomor 85 untuk transportasi darat.
Wajib vaksin booster bagi PPDN
Adapun kebijakan kesehatan yang berkaitan dengan perjalanan menggunakan transportasi umum, di antaranya:
Baca Juga: Vaksin Booster Kedua untuk Lansia, Ini Kombinasi Vaksin Covid-19 yang Digunakan