Jenis yang sering dijumpai yakni kodein, hidrokodon, atau oksikodon. Namun, biasanya obat ini hanya digunakan dan diresepkan dokter jika tidak bisa mengonsumsi OAINS.
Selain itu, juga pada orang-orang yang menjalani perggantian sendi. Opioid tidak bisa digunakan sembarang karena efek sampingnya meliputi mual, sembelit, hingga kecanduan.
Namun, obat ini tetap aman digunakan selama dilakukan sesuai dengan arahan yang diberikan tenaga medis.
3. Obat steroid
Jika obat anti-inflamasi yang dijual bebas di pasaran tidak bekerja dengan baik, maka bisa mencoba menggunakan obat lain.
Obat steroid meringankan rasa sakit dengan menurunkan peradangan, tapi ingat kalau efeknya hanya sementara.
Tapi, memang khasiat dari obat ini bisa dirasakan dengan cepat. Penggunaanya biasanya dilakukan menggunakan suntikan ke bagian sendi yang terdampak.
Meski mempunyai efek samping, tapi ini lebih aman dan dampaknya tidak terlalu besar dibandingkan dengan pil.
Efek yang mungkin timbul di antaranya reaski alergi, pendarahan, dan perubahan warna kulit.
Jangan memberikan suntikan apda kulit yang terinfeksi. Penggunan jangka panjang di titik yang sama juga tidak disarankan, karena ada risiko merusak struktur sendi.
Tiga jenis obat nyeri sendi dan otot kaku aman digunakan, selagi sesuai dengan anjuran yang ada.
Selain dengan minum atau menyuntikkan obat, pengobatan rumahan dengan kompres panas atau dingin, olahraga, serta mengonsumsi makanan tinggi asam lemak omega-3 dan antioksidan juga dapat membantu mengatasinya. (*)
Baca Juga: Tak Hanya Lansia, Nyeri Sendi Bisa Terjadi Pada Anak, Ini Penyebabnya