Find Us On Social Media :

Kaleidoskop Penyakit 2022, Masalah Gizi Buruk Pada Balita Masih Jadi Pekerjaan Rumah

Eri Shinta, bocah 10 tahun yang mengalami gizi buruk, satu dari jutaan anak Indonesia. Masih jadi pekerjaan rumah.

GridHEALTH.id - Masalah gizi buruk masih menjadi pekerjaan rumah besar yang dihadapi oleh Indonesia.

Sampai saat ini, penderita gizi buruk sebagian besar adalah anak-anak, hal ini disebabkan karena orangtua tidak memberikan asupan makanan yang mencukupi kebutuhan gizi anak-anaknya.

Sudah menjadi rahasia umum jika gizi buruk dapat menyebabkan terjadinya berbagai penyakit pada anak, salah satunya adalah marasmus.

Perlu diketahui bahwa marasmus merupakan kondisi malnutrisi protein, karbohidrat, vitamin dan kalori yang terhitung sudah sangat parah.

Akibatnya otot-otoh tubuh mengecil dan lemak di tubuh menghilang sehingga berbagai fungsi fisik mengalami perlambatan bahkan dapat terhenti.

Meski marasmus dapat menyerang siapa saja, umumnya penyakit ini sering dialami anak-anak khususnya balita.

Penyakit gizi buruk ini juga lebih sering terjadi di negara berkembang, seperti di beberapa wilayah Asia dan Afrika.

Sebagian wilayah Indonesia, harus diakui, juga masih ada daerah yang penduduk balitanya mengalami gizi buruk.

Pasalnya orang-orang di negara tersebut  cenderung memiliki akses yang buruk ke makanan yang sehat, sehingga sulit untuk mendapatkan nutrisi yang cukup.

Risiko penyakit menular tertentu dapat menyebabkan marasmus jika tidak ditangani.

Jika marasmus tidak diseteksi sejak dini dan tidak penanganan yang baik tentunya dapat menimbulkan berbagai gejala keparahan.

Dilansir dari laman WebMD (16/3/2021) dalam artikel "What Is Marasmus?" berikut gejala marasmus jika tidak diobati dalam waktu yang lama: