Beberapa terapi fisik yang mungkin akan dilakukan oleh pasien bursitis adalah sebagai berikut:
* Perbaikan postur tubuh dan cara berjalan.
* Melatih berbagai cara untuk menghindari cedera.
* Terapi air.
* Terapi jaringan lunak.
* Program latihan fisik sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.
Pemberian Obat-obatan
Mengingat penderita bursitis umumnya mengalami nyeri pada sendi, dokter biasanya akan merekomendasikan obat pereda rasa nyeri, seperti golongan obat nonsteroidal anti-inflammatory (NSAID).
Dokter juga akan meresepkan antibiotik apabila peradangan pada bursa terjadi karena infeksi. Bahkan, dokter mungkin akan menyuntikkan kortikosteroid pada bursa jika gejala tak kunjung membaik.
Alat Bantu
Tak jarang penderita bursitis mengalami susah gerak. Kondisi ini tergantung pada letak terjadinya bursitis. Misalnya, jika bursitis terjadi di area kaki maka penderita akan sulit berjalan. Begitu juga jika bursitis terjadi di siku tangan, maka tangan akan sulit digerakkan.
Karena itu, tongkat jalan, kruk, bidai, dan lainnya akan sangat membantu mengurangi tekanan pada area terjadinya bursitis.
Apabila bursitis terjadi pada siku atau tangan, Anda akan disarankan menggunakan arm sling untuk menyangga tangan sementara waktu hingga kondisi membaik.
Baca Juga: Saat Nyeri Sendi Kambuh, Lakukan 3 Cara Ini Untuk Mengatasinya Dimanapun
Operasi
Jika sudah dalam kondisi parah, maka pengobatan yang akan direkomendasikan kepada pasien bursitis adalah operasi.
Operasi menjadi pilihan terakhir apabila kondisi pasien tak kunjung membaik bahkan setelah menjalani perawatan bursitis selama 6 bulan hingga satu tahun.
Mencegah Bursitis
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah bursitis adalah sebagai berikut:
* Hindari melakukan gerakan berulang-ulang dalam waktu lama.
* Lakukan pemanasan yang cukup sebelum berolahraga.
* Istirahat yang cukup.
* Kenali batas toleransi tubuh terhadap aktivitas tertentu, jangan memaksakan diri melakukan aktivitas yang terlalu berat melebihi kemampuan.
* Melakukan pemeriksaan rutin, terutama jika memiliki kondisi tertentu seperti diabetes, penyakit autoimun, atau asam urat.(*)
Baca Juga: 15 Makanan Untuk Menjaga Kesehatan Ginjal, Cari Tahu di Sini!