Find Us On Social Media :

Hari Ibu Nasional, Inilah Dua Alasan Mengapa Harus Dirayakan

Angka kematian ibu masih tinggi di momen Hari Ibu.

GridHEALTH.id - Tepat hari ini, 22 Desember merupakan momen perayaan Hari Ibu di Indonesia.

Tanggal perayaan Hari Ibu, ditentukan berdasarkan sejarah nasional di mana para pejuang wanita berkumpul bersama pada 22-25 Desember 1928.

Saat itu, mereka menghadiri Kongres Perempuan I yang diselenggarakan di Yogyakarta. Ada sekitar 30 organisasi perempuan yang terlibat.

Kemudian didirikanlah Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI) dan sepakat untuk berjuang bersama para laki-laki untuk kemerdekaan Tanah Air.

Tak hanya persoalan kemerdekaan, perayaan Hari Ibu juga menjadi momen untuk mengingat perjuangan ibu yang besar dalam bidang kesehatan.

Kondisi tubuh ibu hamil berubah

Menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah. Ibu mengandung sang buah hati selama kurang lebih 9 bulan.

Selama hamil, banyak perubahan yang dialami oleh ibu, termasuk pada tubuhnya. Tak hanya sekadar perut yang semakin lama membesar, tapi juga bagian tubuh yang lainnya.

Melansir American Pregnancy Association, misalnya pada sistem pernapasan. Kebutuhan oksigen ibu menjadi lebih besar, karena tidak hanya untuk diri sendi tapi juga rahim, plasenta, dan janin.

Sehingga saat hamil laju pernapasan ibu meningkat, menurunnya kapasitas fungsional, dan tak jarang ibu hamil sesak napas.

Begitu juga dengan kondisi kesehatan kardiovaskular. Selama kehamilan sistem ini disesuaikan kembali, lebih banyak pemubuluh darah baru yang tumbuh, dan tekanan dari rahim yang membuat aliran darah ke jantung melambat.

Kondisi tersebut, menyebabkan volume darah meningkat, terjadi peningkatan denyut jantung istirahat, dan menurunnya tekanan darah pada trimester kedua.

Baca Juga: Pemicu Ibu Melahirkan Rentan Terkena Hipertensi, Cek Alasannya!