Find Us On Social Media :

Hari Ibu Nasional, Inilah Dua Alasan Mengapa Harus Dirayakan

Angka kematian ibu masih tinggi di momen Hari Ibu.

Angka kematian ibu tinggi

Perayaan Hari Ibu memang menjadi momen yang tepat untuk meningat perjuangan yang telah dilakukan oleh para ibu.

Selain mengalami tubuh yang berubah, ibu juga harus bertarung nyawa selama hamil dan melahirkan.

Organsisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat angka kematian ibu (AKI) masih sangat tinggi. Pada 2017 dilaporkan ada sekitar 295.000 wanita yang meninggal selama dan setelah kehamilan atau persalinan.

Sementara di Indonesia, dikutip dari Sehat Negeriku (14/9/2021), berdasarka Sampling Registration System (SRS) 2018 ada sekitar 76% kasus kematian ibu pada fase persalinan dan pasca persalinan.

Dengan rincian selama hamil, kasus kematian mencapai 24%, 36% saat persalinan, dan 40% pasca persalinan. Sebagian besar kematian terjadi di rumah sakit.

Masih tingginya angka kematian ibu menurut WHO disebabkan oleh komplikasi yang terjadi selama dan setelah kehamilan.

Komplikasi bisa terjadi selama kehamilan dan bisa dicegah atau disembuhkan. Ada pula ibu yang memang sudah memiliki masalah kesehatan dan kondisinya memburuk selama kehamilan.

Komplikasi kehamilan yang paling banyak menyebabkan kematian ibu di antaranya:

1. Pendarahan yang parah, umumnya terjadi setelah melahirkan

2. Infeksi yang biasanya terjadi setelah melahirkan

3. Tekanan darah tinggi saat hamil, dikenal sebagai preeklamsia dan eklampsia 

4. Komplikasi yang terjadi dari proses persalinan

5. Aborsi yang tidak aman

Upaya yang bisa dilakukan untuk menekan angka kematian ibu adalah dengan memberikan perawatan kesehatan yang terbaik selama hamil, melahirkan, dan setelahnya.

Itulah dua dari sekian banyak alasan mengapa Hari Ibu di Indonesia perlu dirayakan. (*)

Baca Juga: Cara Mengatasi Darah Rendah Pada Ibu Hamil Secara Aman dan Ampuh