Find Us On Social Media :

Minuman Penambahan Energi dan Stamina, Bagus Dikonsumsi untuk Kesehatan?

Minuman berenergi belum tentu baik bagi kesehatan. Masalahnya karena hal ini.

GridHEALTH.id - Tahukah, yang membedakan minuman berenergi dengan minuman biasa, selain memiliki khasiat kegunaan tambahan seperti memelihara stamina tubuh, minuman berenergi mempunyai aturan pakai, yang tercantum pada etiket.

Pada etiket juga mencantumkan: cara pakai, peringatan/perhatian, dan keterangan-keterangan lain.

Karenanya minuman energi tidak bisa dikonsumsi serampangan.Minuman berenergi mengandung sumber energi dari sukrosa (gula) atau maltodextrin.

Minuman berenergi juga mengandung vitamin-vitamin yang terlibat dalam metabolisme tubuh guna menghasilkan energi.

Baca Juga: Persalinan ERACS Disebut Percepat Pemulihan, Ini Kelebihan dan Kerugiannya

Vitamin yang populer pada minuman berenergi adalah vitamin B atau tiamin (Vitamin B1, aneurin) berfungsi sebagai koenzim atau membantu kerja enzim, penting dalam metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi dari karbohidrat, lemak dan protein, mengatur sirkulasi darah dan fungsi darah, memelihara fungsi saraf.Vitamin B3 (niasin, asam nikotinat) berhubungan dengan aktivitas saraf dan sebagai koenzim dari NAD, dan NADP yang berperan dalam reaksi metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.Vitamin B5 (asam pantotenat) berperan dalam sistem imun dan proses pencernaan. Vitamin B5 berperan sebagai koenzim A yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan khususnya produksi energi. Vitamin B5 juga berperan dalam produksi hormon adrenalin dan sel-sel darah merah.Vitamin B6 (piridoksin), berperan dalam pembentukan protein tubuh, sel-sel darah merah, prostaglandin, dan senyawa struktural yang berfungsi sebagai transmiter kimia pada sistem saraf, selain itu berperan sebagai koenzim dan terlibat dalam metabolisme asam amino, karbohidrat, lemak dan protein dan berperan dalam sistem imun.Vitamin B12 (sianokobalamin), berperan dalam mengatur pembentukan sel darah merah, memelihara sistem saraf, sintesa DNA, mengubah karbohidrat lemak dan protein menjadi energi.

Baca Juga: 2 Kerugian Melahirkan dengan Metode ERACS, Masih Jarang Diketahui

Adanya asam amino seperti taurin pada minuman berenergi, berperan dalam membantu meningkatkan toleransi terhadap glukosa, dan terlibat dalam proses metabolisme.

Taurin merupakan senyawa tidak esensial bagi nutrien manusia karena secara internal dapat disintesis dari asam amino metionin atau sistein dan piridoksin (vitamin B6).

Taurin ditemukan dalam jumlah banyak pada susu murni, selain itu juga ditemukan di telur, daging dan ikan. Kebanyakan taurin didapatkan dari isolasi empedu sapi jantan.Taurin memiliki dua mekanisme kerja yaitu: sebagai penghambat neurotransmiter dan sebagai bagian dari pengemulsi asam empedu. Pada proses metabolisme, taurin berkonjugasi dengan asam empedu yang dapat menghambat pembentukan kolesterol dan meningkatkan ekskresinya.Penting diketahui, minuman berenergi ada yang mengandung kafein. Kafein adalah isolat yang biasanya berasal dari tanaman kopi (Coffea sp), teh (Camelia sinensis), dan biji kakao (Cacao sp), Kafein bekerja sebagai stimulan susunan saraf pusat (SSP), jantung dan pernapasan. Efek lain kafein adalah relaksasi otot polos, dan merangsang diuresis.

Baca Juga: Beta Karoten Banyak Diburu, Tapi Tahukah Manfaatnya dan Dimana Bisa Didapatkan?

Efek menyegarkan pada minuman berenergi sebenarnya lebih disebabkan adanya kandungan kafein, sehingga minuman berenergi selain memberikan efek menyegarkan juga diklaim dapat mengurangi kelelahan pada saat bekerja keras dan berolahraga.Tidak hanya itu saja yang ada dalam minuman energi. Ginseng (Panax ginseng) adalah herbal yang sering ditambahkan dalam minuman berenergi.