Find Us On Social Media :

Perut Sering Terasa Sakit dan Suka Makan Daging Merah, Apakah Tanda Kanker Usus?

Konsumsi daging merah berlebih disebut dapat meningkatkan risiko kanker usus, kenali faktor risiko kanker usus lainnya.

GridHEALTH.id – Makanan menjadi salah satu faktor utama yang akan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang, karena di dalamnya akan diambil nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebaliknya saat seseorang tidak memperhatikan konsumsi makanannya, maka dapat berisiko mengalami berbagai macam penyakit.

Salah satu kebiasaan yang perlu dikurangi adalah konsumsi daging merah berlebih, karena disebut-sebut dapat menjadi faktor risiko kanker usus, yang ditandai dengan perut sering terasa sakit.

Simak penjelasan lebih lanjutnya terkait kondisi ini, di bawah ini.

Tanda-tanda Kanker Usus

Berikut ini beberapa tanda-tanda kanker usus yang dapat dijadikan kewaspadaan awal, yaitu:

- Perut terasa sakit atau kram

Baca Juga: Nyeri Sendi di Jari Tangan, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya

- Konstipasi dan diare

- Perubahan kebiasaan buang air besar

- Kembung

- Mual atau muntah

- Perubahan bentuk, ukuran, dan warna tinja

Baca Juga: Pilihan Obat Mata Katarak yang Direkomendasikan, Tidak Melulu Operasi

- Kesulitan buang air besar

- Kehilangan nafsu makan

- Kelelahan dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Permasalahan yang berkaitan dengan perut memang berkaitan dengan tanda-tanda kanker usus, salah satu yang paling umum adalah perut sering terasa sakit, yang seringkali digambarkan oleh penderitanya sebagai sensasi kram tumpul.

Biasanya masalah sakit perut karena kanker usus diiringi dengan konstipasi, akibat adanya obstruksi parsial di usus disebabkan adanya tumor.

Baca Juga: Beda Kanker Usus dengan Tumor Usus dan Waktu yang Tepat Untuk Periksa

Tapi saat feses berhasil keluar jadinya seperti diare.

Tanda-tanda tersebut bisa menjadi bentuk kewaspadaan awal, jika ragu dapat melakukan pemeriksaan.  

Penyebab Kanker Usus

Penyebab kanker usus adalah adanya pertumbuhan polip atau tumor yang di dalamnya mengandung sel-sel kanker, dimana sel-sel ini terus bertumbuh dengan cepat hingga berpotensi menyebar ke organ tubuh lainnya.

Pertumbuhan tumor ini tentu tidak terjadi begitu saja, ada banyak faktor risiko yang mempengaruhinya.

Kenali berikut ini faktor risiko kanker usus, dimulai dari yang dapat dicegah hingga tidak dapat dicegah.

Baca Juga: Cara Mengetahui Detak Jantung Normal Sesuai Usia dan Cara Mengukurnya yang Benar

Faktor Risiko Kanker Usus

Berikut ini setidaknya 11 faktor risiko kanker usus yang perlu diketahui, yaitu:

1. Konsumsi Daging Merah Berlebih

Daging merah merujuk pada daging seperti sapi, domba, dan babi, yang sebenarnya mengandung sumber protein, vitamin, dan mineral baik, juga bisa menjadi bagian dari diet seimbang. Akan tetapi, NHS menyebutkan konsumsi daging merah berlebih dapat meningkatkan faktor risiko kanker usus.

NHS menyarankan untuk mengonsumsi daging merah sebanyak 70 gram atau kurang, agar bisa membantu mengurangi risiko kanker usus.

Begitu pun pada anak, tidak membutuhkan sebanyak orang dewasa. Untuk mendapatkan protein bisa dicampur dengan pilihan lainnya.

2. Obesitas

Obesitas berkaitan dengan faktor risiko kanker usus dan konsekuensi kesehatan secara luas karena akan mempengaruhi cara kerja organ hingga hormon dalam tubuh. Oleh karena itu penting untuk mempertahankan berat badan ideal.

Baca Juga: Susah Buang Air Besar dan Bentuk Feses Seperti Ini, Gejala Awal Kanker Usus

3. Memasak daging pada suhu yang sangat tinggi

Teknik memasak daging dengan suhu yang sangat tinggi juga berisiko pada kemunculan kanker usus, karena menghasilkan bahan kimia yang dapat meningkatkan pertumbuhan kanker. Disarankan untuk perbanyak konsumsi buah, sayur, biji-bijian.

4. Merokok

Tidak hanya kanker paru-paru, merokok dalam jangka waktu yang lama juga menjadi faktor risiko kanker lainnya, termasuk kanker usus, akibat kandungan yang merusak di dalam rokok.

5. Konsumsi alkohol berlebih

Faktor risiko kanker usus lainnya adalah konsumsi alkohol berlebih, lebih dari 2 gelas sehari untuk pria dan 1 gelas sehari untuk wanita. Sehingga disarankan untuk tidak konsumsi alkohol.

6. Usia

Usia lanjut menjadi salah satu faktor risiko kanker usus yang tidak dapat dihindari, data menyebutkan umumnya penderita kanker usus adalah usia 50 tahun ke atas, namun tidak menutup kemungkinan lebih muda dari usia ini, karena pengaruh gaya hidup dan kemampuan deteksi dini.

7. Riwayat pribadi dan keluarga dengan polip atau kanker kolorektal

Seseorang atau keluarga dekat yang pernah memiliki riwayat polip adenoma, berisiko lebih tinggi terkena kanker usus, terlebih jika polip membesar, dalam jumlah banyak, atau menunjukkan dysplasia.

Begitu juga orang yang pernah mengalami kanker kolorektal, meski sudah diangkat sepenuhnya namun tetap berisiko terkena kembali.

8. Riwayat penyakit tertentu

Selain riwayat polip, memiliki penyakit tertentu juga menjadi faktor risiko kanker usus, seperti penyakit radang usus, sindrom Lynch, FAP (poliposis adenomatosa familial), penyakit Crohn, diabetes, dan lainnya.

9. Kerja shift malam

Beberapa penelitian menunjukkan bekerja shift malam secara teratur berisiko pada peningkatan faktor risiko kanker usus, karena adanya perubahan kadar melatonin, hormon yang merespons perubahan cahaya.

10. Latar belakang ras dan etnis

Disebutkan dalam American Cancer Society, orang Afrika-Amerika lebih memiliki faktor risiko kanker usus yang tinggi dari semua kelompok ras di AS, lalu untuk orang Yahudi keturunan Eropa menjadi kelompok etnis dengan faktor risiko kanker usus tertinggi di dunia.

11. Pengobatan sebelumnya untuk kanker lainnya

Penelitian menyebutkan orang yang pernah menerima pengobatan tertentu untuk jenis kanker yang berbeda dapat memicu seseorang mengalami kanker usus lebih tinggi, seperti dalam kasus orang yang pernah melakukan terapi radiasi.

Jika merasa memiliki faktor risiko kanker usus yang tinggi, sangat dianjurkan untuk melakukan skrining rutin agar dapat mendeteksi kanker usus secara akurat sejak dini.

Untuk mengenali lebih lanjut terkait cara mengobatinya, maka lakukan konsultasi dengan dokter dalam menentukan jenis pengobatan yang dipilih. (*)

Baca Juga: Berapa Lama Polip Kanker Usus Akan Menjadi Ganas? Simak Pengobatan yang Tepat Untuk Dilakukan