Find Us On Social Media :

4 Jenis Obat Suntik Lutut dan Frekuensi Pemberiannya, Ada yang Setiap Bulan Seperti Jaja Miharja?

Macam-macam peradangan sendi dan jenis obat suntik lutut yang digunakan.

GridHEALTH.id - Pengobatan suntik lutut seperti yang dijalani oleh Jaja Miharja menggunakan jenis obat yang berbeda-beda tergantung penyakit yang dialami.

Artis senior itu mendadak menjadi perhatian publik, setelah mengaku rutin menjalani pengobatan ini setiap bulan untuk mengurangi nyeri.

Apa Itu Suntik Lutut?

Menurut The Orthopedic Clinic (19/2/2020), ini merupakan metode pengobatan yang dirancang untuk mengurangi gejala yang berkaitan dengan peradangan sendi.

Selain itu, obat yang disuntikan itu juga diharapkan dapat membantu seseorang lebih mudah bergerak.

Cara pemberiannya dilakukan tidak jauh berbeda dengan jenis suntikan lainnya.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Panu di Wajah, Ternyata Bisa Pakai Lengkuas

Saat disuntik akan muncul rasa sakit sedikit seperti dicubit, diikuti oleh ketidaknyamanan yang ringan.

Namun tenang saja, proses penyuntikan obat ke lutut biasanya berlangsung sangat singkat. Bahkan, setelah itu bisa langsung kembali beraktivitas.

Jenis Obat Suntik Lutut

Melansir Medicine Net, jenis obat yang digunakan dan frekuensi melakukannya berbeda-beda, tergantung pada masalah persendian yang dialami.

Setidaknya ada lima jenis obat yang bisa disuntikan, di antaranya:

1. Kortikosteroid

Obat ini berguna untuk mengurangi peradangan, nyeri, dan pembengkakan yang terjadi pada sendi lutut.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Ketombe Hanya dengan 2 Bahan Alami Menyegarkan Ini, Cek di Sini!

Diberikan kepada orang yang mengalami osteoartritis, atritis idopatik juveil, artritis psoriasis, pseudogout, dan rematik pada lutut.

Efeknya baru akan terasa dua atau tiga hari setelah disuntik. Namun, jika kondisinya parah mungkin butuh waktu yang lebih lama.

Pemberian suntikan cukup dilakukan tiga atau empat kali dalam setahun, karena efeknya bertahan selama 6-12 minggu.

2. Infliximab

Pemberian obat ini berkhasiat menekan peradangan dan dapat digunakan untuk mengobati monoartritis lutut, rheumatoid arthritis (RA), dan spondyloarthritis.

Suntik lutut dapat diulang setiap delapan minggu. Durasi efeknya bervariasi, ada yang merasakannya hanya beberapa hari pasca pengobatan, tapi ada juga yang sampai dua hingga enam minggu setelahnya.

Baca Juga: Untuk Kurangi Rasa Nyeri, Jaja Miharja Lakukan Suntik Lutut Tiap Bulan

3. Hyaluronic acid

Melansir WebMD, obat suntik lutut ini banyak digunakan dalam pengobatan karena sebagian besar cairan yang ada di sendi sehat adalah hyaluronic acid.

Hanya saja, jumlahnya bekurang seiring bertambahnya usia, sehingga menyebabkan gesekan pada persendian dan peradangan.

Obat ini diberikan dengan maksud melumasi sendi, mengurangi gesekan, mengurangi benturan, mengurangi rasa sakit, menghilangkan kekakuan, dan menunda penuaan sendi.

Penyakit yang diatasi dengan suntik lutut menggunakan hyaluronic acid yakni osteoarthritis di lutut dan rheumatoid arthritis. Nyeri reda tiga hingga empat minggu setelah pengobatan dan ini akan bertahan selama 2-6 bulan kemudian.

4. Platelet-rich plasma (PRP)

Jenis obat suntik lutut yang terakhir adalah PRP. Sebelum melakukannya, dokter akan mengambil sampel darah dan memprosesnya hingga terbentuk cairan dengan jumlah trombosit lebih tinggi dari kadar normal.

Obat ini, mengandung senyawa kimia alami yang membantu menyembuhkan luka. Biasa dipakai untuk masalah kerusakan tendon.

Efeknya baru bisa dirasakan sekitar enam bulan setelahnya, tetapi hasilnya lebih unggul dan cenderung tahan lebih lama dibanding hyaluronic acid. (*)

Baca Juga: Lutut Nyeri Saat Menekuk Kaki atau Meluruskannya, Kemungkinan Bursitis