GridHEALTH.id - Pemerintah Jerman telah menetapkan China sebagai 'area varian virus berbahaya' dan mulai berlaku sejak Senin (9/1/2023) ini.
Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh pihak Kementerian Luar Negeri Jerman, pada Sabtu (7/1/2023).
Terkait dengan hal ini, warga Jerman diminta untuk tidak melakukan perjalan ke Negeri Tirai Bambu tersebut jika memang tak ada hal yang sangat penting.
Mengapa China dapat Label Tersebut?
Bukan tanpa alasan label tersebut diberikan kepada China. Dari website resminya, mereka menjelaskan keputusan ini dibuat karena kasus Covid-19 yang melonjak di sana.
Selain itu, tingginya kasus infeksi juga mengakibatkan sistem perawatan kesehatan di negara tersebut terlalu terbebani.
Badan pengendalian penyakit Jerman Robert Koch Institute (RKI) juga mengatakan, "Republik Rakyat China, tidak termasuk Daerah Administratif Khusus Hong Kong, dianggap sebagai area varian virus yang menimbulkan kekhawatiran pada pukul 0 pagi tanggal 9 Januari 2023."
Sementara itu, yang dimaksud sebagai "area varian berbahaya" merujuk pada kategori baru dalam klasifikasi area varian virus, dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu (7/1/2023).
Penetapan ini, juga diikuti dengan diperketatnya aturan masuk bagi para pelancong yang berasal dari China.
Saat datang ke Jerman, mereka harus melakukan tes atingen atau PCR. Sebelum berangkat juga harus menunjukkan hasil negatif Covid-19 yang berlaku tidak lebih dari 48 jam.
Orang-orang yang baru sampai dari negara tersebut juga akan menjalani tes acak setelah mendarat, atas permintaan dari pihak yang berwenang.
Tak hanya pengetesan virus corona terhadap manusia, pemerintah setempat pun juga akan mengecek keberadaan virus ini dalam air limbah pesawat.
Baca Juga: Masih Banyaknya Hoaks Covid-19, Alasan Capaian Vaksin Booster Lansia Rendah
Aturan Bagi Turis Asal China di Negara Lain
Sebagai informasi, selain Jerman beberapa negara lain juga telah mengetatkan aturan perjalanan bagi pelancong yang berasal dari China.
Melansir DW, Kamis (5/1/2023), Amerika Serikat telah memberlakukan tes wajib pada turis asal China yang berusia di atas 2 tahun.
Hasil tes Covid-19 yang menyatakan mereka negatif pun, juga harus diperlihatkan sebelum keberangkatan.
Prancis juga memberlakukan aturan yang mirip dengan Jerman, di mana para turis diminta menunjukkan hasil tes cepat negatif sebelum keberangkatan dan ada kemungkinan dilakukan random test.
Adapun negara-negara lain yang telah memberlakukan aturan tes cepat negatif maupun pembatasan perjalanan terkait lonjakan kasus Covid-19 di China adalah berikut:
1. Inggris
2. Belgia
3. Spanyol
4. Swedia
5. India
6. Israel
Baca Juga: Indonesia Cabut PPKM, Warga China Kelimpungan Dapatkan Obat Covid-19, Pasar Gelap Diserbu
7. Filipina
8. Taiwan
9. Malaysia
10. Jepang
11. Korea Selatan.
Terkait hal ini, juru bicara kementarian luar negeri China mengatakan, situasi epidemi terkendali dan berharap WHO bisa menjunjung tinggi keputusan ilmiah, objektif, dan tidak memihak. (*)
Baca Juga: Covid-19 BF.7 Sudah 15 Kasus di Indonesia, Alahamdulillah Tak Ada Tanda Lonjakan