“Ini adalah kesempatan untuk membangun interaksi sosial di antara Generasi Z yang sering disebut sebagai generasi alien karena mereka lebih suka menyendiri dan generasi rebahan (malas),” kata Wibowo Senin lalu mengutip dari Antara.
Di tengah interaksi sosial tersebut, lato-lato yang dimainkan harus dengan kesabaran juga membantu membangun pola pikir anak terkait proses untuk bisa berhasil.
Menurut Wibowo, dengan sabar belajar bermain lato-lato, maka anak bisa belajar bahwa butuh proses panjang untuk mencapai kesuksesan, “Dengan menekankan bahwa proses itu penting, tidak ada kesuksesan yang instan dan berlatihlah yang akan membawa hasil.”
Rasa percaya diri juga dilatih dengan permainan ini, karena anak akan memiliki daya juang untuk menunjukkan kebisaannya di depan teman-teman yang lain, dengan demikian anak bisa membangun rasa percaya diri untuk tampil, kata Wibowo.
“Bisa menjadi quality time antara anak dan orangtua, juga sebagai sarana untuk memahami nilai-nilai positif dan cara orangtua untuk memuji kelebihan anak sehingga merasa lebih berharga. Ini penting untuk tumbuh kembangnya,” jelas Wibowo menyampaikan manfaat dari permainan viral ini.
Baca Juga: Penggunaan Nitrogen Cair di Industri Makanan Minuman Sudah sejak Lama, Tapi Tidak untuk Dikonsumsi